InfoSAWIT, PEKANBARU – Di tengah upaya mempercepat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional III Provinsi Riau mengambil langkah besar. Tahun ini, perusahaan itu menyiapkan 800 ribu bibit sawit unggul bersertifikat — sebuah angka yang membawa harapan baru bagi ribuan petani di Riau.
Ferry P. Lubis, Group Manager Distrik Petani Mitra PTPN IV Regional III, menyampaikan kabar itu dengan penuh semangat. Menurut Ferry, program PSR bukan sekadar soal mengganti tanaman tua. Ini tentang masa depan. Masa depan yang lebih produktif, lebih sejahtera.
“Program ini memastikan petani kita menggunakan benih unggul bersertifikat yang bisa meningkatkan hasil panen mereka,” ujar Ferry dalam keterangan resminya didapat InfoSAWIT Sumatera, Senin (28/4/2025).
BACA JUGA: Mendatangkan Serangga Penyerbuk Sawit dan Ketatnya Karantina Barantin
Dari 800 ribu bibit yang disiapkan, 540 ribu telah dinyatakan siap disalurkan dalam semester pertama tahun ini. Bahkan, baru dua bulan berjalan, lebih dari 103 ribu bibit sudah berpindah tangan ke para petani yang antusias menyambut peluang ini.
Bibit-bibit itu tumbuh di tiga sentra pembibitan andalan: Kebun Tandun di Kampar, Dumai, dan Air Molek di Indragiri Hulu. Dua sentra lainnya di Sungai Pagar dan Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, sudah kehabisan stok, tanda bahwa minat petani terhadap benih berkualitas ini terus melonjak.
Bagi PTPN IV Regional III, ini bukan program baru. Sejak 2021, mereka konsisten memasok bibit sawit unggul untuk petani. Tiga tahun berjalan, sebanyak 1,9 juta bibit telah diserap — angka yang menunjukkan betapa besarnya kebutuhan dan kepercayaan petani terhadap program ini.
Ferry menjelaskan, dua varietas yang disiapkan tahun ini, PPKS 540 dan PPKS SMB, mampu menghasilkan tandan buah segar (TBS) hingga 33-35 ton per hektare per tahun. Angka produktivitas yang membuat banyak petani bermimpi tentang hasil panen yang melimpah.
Semangat ini sejalan dengan cita-cita besar di tingkat nasional. Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan target ambisius: mewujudkan produksi Biodiesel 50 persen berbahan sawit atau B50. Impian itu tentu membutuhkan lebih banyak minyak sawit mentah (CPO) — dan pada akhirnya, menguatkan peran para petani sawit di tanah air.
Di balik setiap bibit yang kini berakar di tanah Riau, ada harapan tentang masa depan energi, masa depan pangan, dan masa depan keluarga-keluarga petani. Semua berawal dari satu langkah kecil: menanam bibit unggul, memanen masa depan. (T2)
