InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU — Sinergi antara PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo dan PT PLN (Persero) tidak hanya soal suplai listrik, tapi juga menjadi pendorong inovasi dan efisiensi dalam rantai pasok industri kelapa sawit nasional.
Melalui Regional III yang beroperasi di Provinsi Riau, PTPN IV PalmCo resmi menerima aliran listrik PLN sebesar 8,1 Megawatt untuk lima pabrik kelapa sawit (PKS) yang tersebar di beberapa kabupaten. Pabrik tersebut antara lain PKS Sei Rokan, Tandun, Terantam, Sei Intan, dan Lubuk Dalam.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyebut kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi industri sawit nasional menuju pengelolaan yang efisien dan berkelanjutan. “Listrik bukan sekadar sumber energi, tapi menjadi pondasi penting untuk transformasi digital dan optimalisasi by product seperti cangkang sawit,” ujar Jatmiko dilansir InfoSAWIT Sumatera dari Pontas.id, Selasa (22/4/2025).
BACA JUGA: Jalan Beton untuk Kubu: DBH Sawit 2025 Dorong Pembangunan Infrastruktur di Rohil
Pemanfaatan listrik PLN memungkinkan perusahaan mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit berbasis biomassa internal dan mengalihkan cangkang sawit—yang semula dibakar sebagai bahan bakar—menjadi produk sampingan bernilai ekonomi. PTPN IV PalmCo memperkirakan pengalihan fungsi ini berpotensi menambah pendapatan hingga Rp8,3 miliar per tahun.
Langkah ini, menurut Jatmiko, sejalan dengan semangat Electrifying Agriculture (EA), program dari PLN yang menyasar sektor agribisnis. “Ini bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi bagaimana kami memanfaatkan energi untuk mengakselerasi transformasi bisnis,” tambahnya.
PLN melalui Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau menegaskan komitmennya dalam mendukung dunia usaha yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan. General Manager Tonny Bellamy menyatakan, “Program EA dirancang untuk menciptakan operasional yang tidak hanya lebih produktif, tetapi juga lebih ramah lingkungan.”
BACA JUGA: Lamhot Sinaga: Hilirisasi Sawit Bisa Tekan Defisit Energi dan Beban APBN
Menurutnya, sinergi antara PLN dan PalmCo adalah contoh konkret kolaborasi BUMN dalam mendukung pembangunan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. “Kami ingin membantu pelaku usaha seperti PalmCo untuk menjadi agribisnis modern yang tangguh dan berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Dengan sistem kelistrikan yang stabil dan andal, PalmCo kini dapat memperkuat fondasi digitalisasi pabrik dan mempercepat langkah menuju hilirisasi industri sawit yang lebih efisien. Saat ini, total 12 PKS dan lebih dari 8.600 rumah karyawan PTPN IV Regional III telah terhubung dengan layanan listrik PLN.
Ke depan, sinergi ini diyakini menjadi model pengembangan yang dapat direplikasi di wilayah operasional lainnya, sekaligus menjadi bukti bahwa elektrifikasi bisa menjadi kunci transformasi di sektor perkebunan Indonesia. (T2)