InfoSAWIT, SUMATERA, BENGKULU UTARA – Harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami penurunan pada pekan kedua April 2025. Data yang dihimpun pada Selasa (8/4/2025) menunjukkan harga TBS di tujuh pabrik pengolahan kelapa sawit (PPKS) di wilayah ini berkisar antara Rp 2.650/Kg hingga Rp 2.920/Kg.
Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desma Siboro, membenarkan tren penurunan harga TBS yang terjadi usai libur Lebaran. Ia menyebutkan, harga turun secara bertahap sekitar Rp 30 hingga Rp 50 per hari.
“Iya, saat ini memang harga TBS sawit dari tujuh perusahaan di Bengkulu Utara mengalami penurunan. Ini terjadi karena menjelang pasca-Lebaran, beberapa pabrik baru kembali beroperasi sejak hari keempat Idulfitri,” jelas Desma.
BACA JUGA: Pemprov Sumut Genjot Peremajaan Sawit Rakyat, Target 11.000 Hektare pada 2025
Desma juga mengungkapkan bahwa penumpukan TBS dari petani menjadi salah satu penyebab turunnya harga. Akibat pabrik sempat tutup, buah sawit milik petani menumpuk dan menunggu giliran masuk ke pabrik.
“Selain itu, budaya panen masyarakat yang belum sesuai kriteria pabrik juga turut memengaruhi. Banyak buah sawit yang belum matang sempurna (mengkal) sudah dipanen, sehingga kualitasnya menurun,” ujarnya ditulis Tribun Bengkulu.
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara sebelumnya telah mengirimkan surat imbauan kepada pabrik agar menjaga kestabilan harga dan memprioritaskan TBS milik petani lokal untuk diproses terlebih dahulu.
BACA JUGA: Konglomerat Murdaya Poo Tutup Usia, Tinggalkan Jejak Bisnis Perkebunan Sawit di Sulawesi Tengah
Berikut rincian harga TBS sawit di tujuh perusahaan di Kabupaten Bengkulu Utara per Selasa (8/4/2025):
- PT Agricinal – Rp 2.920/Kg
- PT Mitra Puding Mas – Rp 2.890/Kg
- PT Alno Agro Utama – Rp 2.860/Kg
- PT Sandabi Indah Lestari A – Rp 2.790/Kg
- PT Sandabi Indah Lestari B – Rp 2.730/Kg
- PT Sandabi Indah Lestari Ketahun – Rp 2.690/Kg
- PT Bumi Anugerah Sawit – Rp 2.660/Kg
- PT Sawit Mulia – Rp 2.650/Kg
Desma berharap harga TBS sawit bisa kembali naik dalam waktu dekat. “Harapan kita, harga bisa kembali stabil dan meningkat, mengikuti tren di daerah lain yang lebih tinggi,” pungkasnya. (T2)