InfoSAWIT SUMATERA, SUBULUSSALAM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, meminta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur untuk bekerja sama dengan Pemerintah Aceh dalam menertibkan perusahaan sawit. Ia menegaskan bahwa luas kebun sawit perusahaan di Aceh Timur harus sesuai dengan Hak Guna Usaha (HGU) serta memperhatikan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.
Pernyataan ini disampaikan Mualem usai melantik Iskandar Usman Al Farlaky dan T Zainal Abidin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur periode 2025-2030 dalam rapat paripurna DPRK Aceh Timur, Rabu lalu.
“Kami akan mengukur kebun-kebun sawit perusahaan di Aceh Timur apakah sesuai dengan HGU atau tidak. Jika ada kelebihan, kami akan ambil tindakan. Ini demi kesejahteraan masyarakat,” tegas Mualem dikutip InfoSAWIT Sumatera dari Pemprov Aceh, Senin (24/3/2025).
BACA JUGA: Sarat Masalah! DPRK Desak Pemko Subulussalam Dorong Tutup PMKS PT MSB
Selain menertibkan luas kebun sawit, Mualem juga menuntut agar perusahaan memenuhi kewajiban membangun 30 persen kebun plasma dari luasan HGU untuk masyarakat. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Aceh Timur.
Lebih lanjut, Gubernur Aceh juga meminta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur untuk mengembangkan potensi daerah di sektor pertanian, perkebunan, kelautan, dan perikanan guna mendorong pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Mualem juga menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara kepala daerah dan DPRK serta menjalin koordinasi yang baik dengan Pemerintah Aceh. “Jaga dukungan masyarakat dan doa ulama agar pembangunan di Aceh Timur berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
BACA JUGA: Bangka Selatan Dorong Investasi Hilirisasi Sawit, Lima Pabrik Baru Siap Dibangun
Bupati Aceh Timur Siap Jalankan Pembangunan
Sementara itu, Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al Farlaky menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sejak Pilkada hingga pelantikannya. Ia berharap seluruh elemen masyarakat bersatu untuk membangun Aceh Timur.
“Dinamika Pilkada mari kita sudahi. Tidak ada lagi sekat pendukung, semua harus bersatu untuk Aceh Timur,” ujar Iskandar.
Ia juga mengungkapkan bahwa kondisi keuangan Pemkab Aceh Timur saat ini sedang tidak stabil dan membutuhkan langkah strategis untuk pemulihan. Oleh karena itu, ia meminta Gubernur Aceh agar mengalokasikan dana lebih bagi pembangunan di Aceh Timur.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit di Mukomuko Stagnan, Belum Alami Kenaikan
Selain itu, Iskandar menegaskan bahwa seluruh jajaran kepala SKPD, camat, dan ASN Pemkab Aceh Timur harus bekerja optimal. “Kami akan memberikan waktu untuk menunjukkan kinerja. Kami tidak akan mengambil langkah yang salah, karena ada alat ukur untuk menilai kinerja aparatur dalam menjalankan program pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Iskandar menyatakan dirinya terbuka terhadap saran, pendapat, dan kritik yang konstruktif demi kemajuan Aceh Timur. Ia pun berkomitmen untuk menjalankan langkah kerja nyata dalam 100 hari pertama pemerintahannya sesuai visi dan misi yang telah disampaikan sebelumnya.
Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI asal Aceh T.A. Khalid, Ketua DPR Aceh Zulfadhli, Ketua PKK Aceh Marlina Muzakir, mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh, serta unsur Forkopimda Aceh Timur, tokoh masyarakat, dan alim ulama. (T2)