InfoSAWIT SUMATERA, ACEH SINGKIL – Sektor perkebunan kelapa sawit terus menjadi salah satu pilar utama perekonomian nasional. Ketahanan industri ini telah teruji dalam berbagai krisis, mulai dari krisis moneter hingga gejolak ekonomi global. Hingga kini, perkebunan kelapa sawit tetap menjadi sektor usaha yang mampu bertahan dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.
Sektor ini juga menjadi sumber penghidupan bagi jutaan orang. Dengan asumsi satu keluarga terdiri dari empat anggota, diperkirakan sekitar 16 juta jiwa menggantungkan hidupnya dari industri kelapa sawit, baik sebagai petani, pekerja kebun, maupun tenaga kerja di pabrik pengolahan.
Teguh, seorang pemilik kebun sawit di Aceh Singkil, mengungkapkan bahwa potensi kelapa sawit masih sangat menjanjikan. Faktor alam dan cuaca yang mendukung menjadi alasan utama dirinya memilih untuk berinvestasi dalam perkebunan ini. Selain itu, keberadaan beberapa perusahaan pengolahan sawit di daerah tersebut mempermudah petani dalam menjual hasil panen mereka.
BACA JUGA: Bupati Langkat Resmikan Pabrik Kelapa Sawit PT SIS, Dorong Pengembangan Industri Hilir
“Kalau saya lihat, sawit punya prospek yang baik ke depannya. Apalagi di daerah kita ini tanahnya subur dan cuacanya sangat mendukung untuk pertumbuhan sawit yang maksimal,” ujar Teguh dikutip InfoSAWIT Sumatera dari KBRN RRI, Selasa (11/3/2025).
Meskipun menawarkan peluang ekonomi yang besar, usaha perkebunan sawit tetap menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya adalah fluktuasi harga tandan buah segar (TBS) dan harga pupuk yang tidak menentu.
“Penjualan mudah karena ada pengepul yang datang langsung mengambil hasil panen untuk dibawa ke perusahaan. Tapi harga memang naik turun. Kadang bisa untung besar, tapi kalau harga pupuk naik, keuntungan jadi lebih kecil. Meski begitu, usaha ini tetap menguntungkan bagi kami,” tambah Teguh.
BACA JUGA: Tantangan Budidaya Jagung di Perkebunan Sawit, Di Bangka Hadapi Serangan Hama
Di Aceh Singkil, kelapa sawit telah menjadi komoditas unggulan yang terus berkembang. Pohon kelapa sawit sering disebut sebagai “pohon emas” karena nilai ekonominya yang tinggi. Banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama maupun investasi jangka panjang.
Dengan prospek yang masih menjanjikan dan dukungan dari faktor alam, kelapa sawit tetap menjadi sektor andalan di Aceh Singkil dan berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal serta nasional. Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, para petani tetap optimistis bahwa industri ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak orang. (T2)