Tantangan Budidaya Jagung di Perkebunan Sawit, Di Bangka Hadapi Serangan Hama

oleh -356 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT Sumatera
InfoSAWIT Sumatera
Dok. Istimewa/ Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka menghadapi sejumlah kendala dalam pengembangan tanaman jagung di sela-sela perkebunan kelapa sawit.

InfoSAWIT SUMATERA, SUNGAILIAT – Dinas Pangan dan Pertanian (Dinpanpertan) Kabupaten Bangka menghadapi sejumlah kendala dalam pengembangan tanaman jagung di sela-sela perkebunan kelapa sawit. Serangan hama menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi demi keberhasilan program ini.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah, mengungkapkan bahwa berbagai hama, seperti belalang dan tikus, mulai menyerang tanaman jagung yang dikembangkan di perkebunan sawit.

“Ada beberapa kendala, terutama karena tanaman jagung berdampingan dengan perkebunan sawit. Hama-hama yang sebelumnya tidak diperhitungkan justru mulai muncul, seperti hama belalang dan tikus. Kami membutuhkan strategi adaptasi yang cepat untuk mengatasi kondisi ini,” ujar Syarli dikuitp InfoSAWIT Sumatera dari KBRN RRI, Senin (10/3/2025).

BACA JUGA: UMKM Rokan Hilir Sulap Limbah Lidi Sawit Jadi Produk Bernilai Global

Syarli menambahkan bahwa serangan hama tikus telah mengakibatkan hilangnya tanaman jagung di lahan seluas dua hektar. Oleh karena itu, pihaknya kini lebih fokus mengembangkan jagung di sela-sela tanaman kelapa sawit untuk mempercepat adaptasi dengan lingkungan sekitar.

“Awalnya, kami berharap program ini berjalan lancar tanpa kendala, tetapi tantangan seperti ini memang tidak terhindarkan. Setiap wilayah memiliki kondisi dan jenis hama yang berbeda, sehingga kami harus cepat menyesuaikan strategi agar budidaya jagung tetap berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka, menegaskan bahwa program penanaman jagung ini merupakan bagian dari upaya ketahanan pangan nasional. Pihaknya telah menanam jagung hibrida jenis Jakari 1 dengan total 1.350 kilogram benih di lahan seluas 135,35 hektar.

BACA JUGA: Aceh Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang Senilai US$ 4,34 Juta pada Januari 2025

“Tahap pertama, hampir dua ratus hektar sudah ditanami. Target kami dalam satu tahun ini adalah 5.500 hektar. Kami berharap dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah daerah, agar program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden dapat berjalan dengan baik,” kata Toni. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com