UMKM Rokan Hilir Sulap Limbah Lidi Sawit Jadi Produk Bernilai Global

oleh -535 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT Sumatera
InfoSAWIT Sumatera
Dok. InfoSAWITSumatera/Ilustrasi limbah lidi sawit.

InfoSAWIT SUMATERA, ROKAN HILIR – Limbah sering kali dianggap tidak bernilai dan berakhir di tempat pembuangan akhir. Namun, bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Rokan Hilir, limbah justru menjadi peluang emas. Dengan kreativitas dan inovasi, mereka berhasil mengubah limbah lidi sawit menjadi produk kerajinan tangan berkualitas tinggi yang kini menembus pasar global.

Salah satu tokoh di balik keberhasilan ini adalah Hendra Dermawan, pendiri Rumah Tamadun. Sejak 2017, Hendra mengubah limbah lidi sawit menjadi aneka produk bernilai ekonomi tinggi. Berlokasi di Jalan Merdeka, Bagan Siapi-api, Rumah Tamadun kini menjadi pusat produksi berbagai kerajinan dari lidi sawit.

Hendra, lulusan Bahasa dan Sastra Universitas Riau, memulai usahanya setelah melihat keresahan petani sawit di kampung halamannya, Desa Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Pada saat itu, harga tandan buah segar (TBS) sawit anjlok hingga Rp600 per kilogram, membuat banyak petani mengalami kesulitan ekonomi.

BACA JUGA: Kinerja APBN Sumsel Meningkat, Sektor Perkebunan Jadi Penyumbang Pajak Terbesar

Melihat kondisi tersebut, Hendra mulai mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Ia pun menemukan potensi pada lidi sawit—bagian dari pohon kelapa sawit yang selama ini dianggap sebagai limbah. Dari sinilah muncul gagasan untuk mengolah lidi sawit menjadi produk bernilai tambah.

Hendra tidak bekerja sendiri. Ia menggandeng para ibu rumah tangga setempat untuk mengumpulkan, membersihkan, dan mengolah lidi sawit menjadi berbagai produk kreatif. Salah satu produk pertama yang dikembangkan adalah piring lidi sawit.

Awalnya, Hendra aktif mengikuti berbagai pameran UMKM untuk mempromosikan produknya tanpa terlalu memikirkan omzet. Namun, seiring waktu, produk-produk hasil olahan lidi sawit mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan mulai merambah ke pasar yang lebih luas.

BACA JUGA: Aceh Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang Senilai US$ 4,34 Juta pada Januari 2025

Tak hanya piring, Rumah Tamadun kini memproduksi berbagai kerajinan lainnya, seperti tas, mangkuk, tempat hantaran pernikahan, tempat tisu, dompet, tas laptop, hingga tas ransel. Berkat inovasi berkelanjutan, omzet bisnis Hendra kini mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Keberhasilan Rumah Tamadun tidak hanya meningkatkan kesejahteraan Hendra, tetapi juga membawa manfaat besar bagi para petani sawit. Jika sebelumnya mereka hanya mengandalkan penjualan TBS sawit, kini mereka memiliki tambahan pendapatan dari lidi sawit yang sebelumnya dibuang begitu saja.

“Berkat kerja keras dan kolaborasi dengan petani sawit, akhirnya terjadi lonjakan pendapatan bagi mereka. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan hasil panen sawit, tetapi juga bisa menjual lidi dan produk turunannya dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ungkap Hendra dikutip InfoSAWIT Sumatera dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Tribunnews, kamis (6/3/2025).

BACA JUGA: DPRD Merangin Gelar Hearing dengan Perusahaan Sawit, Bahas Kemitraan dan Kewajiban Perusahaan

Ke depan, Hendra berharap lebih banyak masyarakat yang terinspirasi untuk melihat potensi dari limbah dan mengubahnya menjadi peluang usaha yang berkelanjutan. Dengan inovasi dan ketekunan, limbah bukan lagi sekadar sampah, melainkan sumber penghasilan yang menjanjikan. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com