InfoSAWIT SUMATERA, LAMPUNG – Feber Valentin Br Sembiring, mahasiswa Teknik Fisika, Fakultas Teknik Industri, Institut Teknologi Sumatera (Itera), berhasil mengembangkan nanomaterial berbasis karbon dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS) selama magang di Nano Center Indonesia. Penelitian ini tidak hanya menjadi bagian dari program magangnya, tetapi juga menjadi bagian dari tugas akhirnya.
Selama dua bulan, Feber mendalami proses konversi TKKS menjadi karbon melalui beberapa tahapan, termasuk pembersihan, pengeringan, penggilingan dengan disc milling, dan pirolisis. Hasil karbon yang diperoleh kemudian dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan Raman Mikroskopi untuk menganalisis struktur materialnya.
Lebih lanjut, Feber mengembangkan komposit Zinc Oxide (ZnO)/karbon sebagai fotokatalis yang berpotensi diaplikasikan dalam teknologi material maju. Hasil penelitiannya bahkan akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah bersama pembimbingnya di Nano Center Indonesia.
BACA JUGA: Industri Sawit di Aceh, Saat PROPER Merah Tak Cukup Mewakili Kenyataan
Magang di Nano Center Indonesia memberikan pengalaman berharga bagi Feber, terutama dalam penggunaan peralatan laboratorium canggih yang sebelumnya belum ia gunakan. Dengan bimbingan para peneliti, ia berhasil menguasai teknik penelitian nanomaterial dan semakin tertarik untuk mendalami bidang ini lebih lanjut.
Menurut Feber, Teknik Fisika memiliki peran besar dalam pengembangan teknologi material. Ia mencontohkan bagaimana ZnO, yang secara alami berada di antara isolator dan konduktor, dapat mengalami perubahan sifat optik dan elektrik ketika berukuran nano dan dikombinasikan dengan karbon. Hal ini menunjukkan bagaimana fisika material dapat menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi berbagai bidang teknologi.
Bagi mahasiswa yang ingin terjun ke dunia penelitian, Feber menyarankan agar mereka membekali diri dengan dasar-dasar teknologi material sebelum memulai magang. Ia menegaskan bahwa penelitian di bidang ini tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki dampak besar bagi perkembangan teknologi masa depan.
BACA JUGA: Industri Sawit dan Visi Indonesia Emas 2045, Hilirisasi dan Keberlanjutan Jadi Fokus
“Magang di bidang penelitian teknologi material sangat mengasyikkan. Jangan ragu untuk mencoba, karena banyak hal baru yang bisa dipelajari,” ujarnya dikutip InfoSAWIT Sumatera dari laman resmi Itera, Juamt (28/2/2025).
Dengan pengalaman dan pencapaiannya, Feber Valentin Br Sembiring membuktikan bahwa mahasiswa Teknik Fisika Itera memiliki potensi besar dalam riset dan inovasi teknologi material. (T2)