Kanwil DJP Riau Lampaui Target Penerimaan Pajak Tahun 2024, Ditopang Naiknya Harga Sawit

oleh -1409 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT Sumatera
InfoSAWIT sumatera
Dok. InfoSAWIT/Ilustrasi Perkebunan Kelapa Sawit.

InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Riau mencatatkan pencapaian luar biasa dalam realisasi penerimaan pajak tahun 2024. Hingga Desember 2024, penerimaan pajak mencapai Rp 23,23 triliun atau 100,26 persen dari target Rp 23,17 triliun. Capaian ini tumbuh 0,32 persen dibandingkan dengan tahun 2023 dan menjadi keberhasilan keempat berturut-turut dalam empat tahun terakhir.

Kepala Kanwil DJP Riau, Ardiyanto Basuki, menyampaikan apresiasinya atas capaian ini. Ia menjelaskan bahwa penerimaan tahun 2024 didukung oleh pertumbuhan positif dari kelompok Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta pajak lainnya.


“Penerimaan tahun 2024 ditopang oleh kelompok pajak PPN, PBB, dan pajak lainnya yang tumbuh positif seiring membaiknya aktivitas ekonomi, terutama dengan kenaikan harga sawit,” ujar Ardiyanto, dilansir InfoSAWIT Sumatera dari Media Center Riau, Jumat (24/1/2025).

BACA JUGA: Petani Desa Catur Tunggal Beralih ke Kelapa Sawit, Pemerintah Desa Gandeng Disbun

PPN Dalam Negeri mencatatkan pertumbuhan 10,6 persen, dengan kontribusi wajib pajak (WP) sawit tumbuh signifikan sebesar 13,9 persen dan WP non-sawit sebesar 8,6 persen. Sementara itu, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 16,1 persen, didorong oleh pertumbuhan WP non-sawit yang meningkat 15,2 persen atau setara dengan Rp 405 miliar.

Namun, PPh Pasal 25/29 Badan mengalami kontraksi sebesar -29,8 persen, terutama dari WP sawit yang turun -38,9 persen. Hal ini disebabkan oleh tingginya basis penerimaan tahun 2023 yang tidak terulang di 2024. Di sisi lain, PPh Final menunjukkan perbaikan meski masih tumbuh negatif sebesar -7,0 persen.

Sektor usaha di Riau mencatatkan kinerja beragam. Sektor perdagangan tumbuh 6,7 persen, sektor pertanian meningkat 13,6 persen, sementara sektor industri pengolahan terkontraksi -18,8 persen akibat penurunan penerimaan dari WP pengolahan sawit.

BACA JUGA: Ekspansi Kebun Sawit di Hutan Produksi Terbatas Sumpu, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

Ardiyanto mengakui beberapa tantangan, seperti kontraksi di beberapa sektor dan penurunan setoran PPN Dalam Negeri di sektor administrasi pemerintah. Namun, ia optimis bahwa keberhasilan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja pada tahun mendatang.

“Kami akan terus meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan memanfaatkan potensi pajak di Riau untuk mendukung penerimaan negara,” tegas Ardiyanto. (T2)

 

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com