Ketua Relawan Prabowo-Gibran Kecam Aksi Demo “Murahan”, Desak Penertiban Hukum

oleh -1334 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT Sumatera
InfoSAWIT Sumatera
Dok. InfoSAWIT Sumatera/ Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus.

InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Ketua Umum Relawan Prabowo-Gibran, Larshen Yunus, mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi demonstrasi yang dinilainya sebagai “aksi murahan” dan berpotensi merusak kondusivitas di masyarakat. Aksi yang dilakukan di Jakarta tersebut, menurut Larshen, diprovokasi oleh aktor intelektual yang ia sebut sebagai “preman buta huruf”.

“Kami mendesak pihak kepolisian untuk menertibkan gerombolan seperti ini. Mereka hanya merusak citra daerah dan menebar fitnah tanpa dasar,” ujar Larshen dalam keterangannya kepada InfoSAWIT Sumatera, sabtu (11/1/2025).


Larshen menyebutkan bahwa aksi demonstrasi tersebut tidak mewakili suara mayoritas masyarakat Riau. Sebaliknya, ia menilai peserta aksi hanyalah massa bayaran yang dimobilisasi untuk menyerang salah satu perusahaan besar, First Resources Group.

BACA JUGA: Sawit Sebagai Soft Power Indonesia di Peta Geopolitik Global, Sultan Najamuddin: Tingkatkan Posisi Tawar

“Aksi mereka sama sekali tidak mewakili aspirasi masyarakat Riau. Mayoritas dari mereka bukan berasal dari Riau. Coba cek KTP-nya, mereka ini hanya dibayar murah untuk melakukan aksi tanpa dasar,” tegas Larshen.

Larshen juga menyoroti dampak aksi tersebut terhadap citra Provinsi Riau, yang selama ini bergantung pada sektor kelapa sawit. Ia khawatir tuduhan tak berdasar terhadap perusahaan seperti First Resources Group dapat menurunkan minat investor dan merusak harmoni sosial di daerah tersebut.

“First Resources Group telah berkontribusi besar terhadap perekonomian Riau melalui pembayaran pajak, penyediaan lapangan kerja, dan program CSR. Tuduhan yang dilontarkan tanpa bukti hanya akan merugikan semua pihak,” tambahnya.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Diminta Segera Selesaikan Kasus Register 40, Era Baru Tata Kelola Sawit Digaungkan

Ketua KNPI Riau ini mengajak semua pihak untuk menyelesaikan masalah melalui jalur hukum yang tepat. Menurutnya, aksi demonstrasi seperti ini hanya menciptakan kegaduhan dan tidak menyelesaikan inti permasalahan.

“Kami mendukung penyelesaian masalah melalui jalur hukum. Jika ada tuduhan, buktikan dengan data dan fakta, bukan sekadar aksi demonstrasi yang menebar fitnah,” katanya.

Larshen Yunus juga mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan tabayyun atau klarifikasi sebelum membuat tuduhan. Ia berharap pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini dapat lebih bijak dalam menyuarakan aspirasi mereka.

BACA JUGA: Ketua KNPI Riau Serukan Perlawanan terhadap Mafia Hukum di Sektor Sawit

“Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan menciptakan masalah baru. Mari kita utamakan dialog yang konstruktif dan pendekatan yang persuasif,” pungkas Larshen Yunus.

Aksi demonstrasi yang dilakukan di depan Kemenko Polhukam dan Kejaksaan Agung tersebut menuntut proses hukum terhadap First Resources Group dengan tuduhan kebocoran pajak senilai Rp1,4 triliun. Namun, Larshen menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan upaya mencemarkan nama baik perusahaan.

Hingga berita ini diterbitkan, Larshen Yunus terus menyerukan agar pihak kepolisian segera mengambil tindakan terhadap dalang dan provokator aksi yang dinilainya hanya merugikan kepentingan masyarakat luas. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com