InfoSAWIT SUMATERA, MESUJI – Perusahaan perkebunan sawit PT Prima Alumga di Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji, diserang puluhan massa tak dikenal pada Minggu (5/1/2025). Insiden ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas perkantoran, pembakaran pos jaga, jembatan timbang, serta satu unit traktor.
Menurut perwakilan manajemen PT Prima Alumga, Dika, massa mendatangi lokasi menggunakan mobil pikap dan sepeda motor sekitar pukul 10.00 WIB. “Massa merusak kaca kantor dengan lemparan batu dan membakar sejumlah fasilitas perusahaan,” ujar Dika dilansir InfoSAWIT Sumatera, dari TribunLampung, Senin (6/1/2025).
Penyerangan diduga bermotif balas dendam. Beberapa jam sebelum kejadian, tim patroli gabungan TNI-Polri menangkap lima orang yang kedapatan mencuri tandan buah segar (TBS) sawit milik perusahaan. Bersama pelaku, aparat juga menemukan mobil pikap, senjata api rakitan jenis pistol revolver, dan bekas klip sabu di tas salah satu pelaku. Para pelaku dan barang bukti langsung diserahkan ke Mapolres Mesuji.
BACA JUGA: SPKS Khawatirkan Kenaikan Pungutan Ekspor CPO Berpotensi Rugikan Petani
“Tim patroli mengadang kendaraan pelaku yang membawa TBS curian. Setelah diperiksa, ditemukan senjata api rakitan dan barang mencurigakan lainnya,” tambah Dika.
Senior Executive PT Prima Alumga, Darmawansyah, memastikan bahwa situasi perkantoran kini aman berkat penjagaan ketat dari aparat keamanan. “Sekitar 50 anggota TNI-Polri berjaga di beberapa titik strategis dan melakukan patroli gabungan,” ujar Darmawansyah.
Ia berharap permasalahan ini dapat segera diselesaikan, mengingat keselamatan karyawan menjadi prioritas utama. Seluruh karyawan telah dievakuasi dari lokasi kejadian dengan pengawalan ketat aparat keamanan.
BACA JUGA: Pj Bupati Inhil Tinjau Progres Pembangunan Jalan Desa Pengalihan
Selain kerusakan pada perkantoran, penyerangan ini juga menyebabkan gangguan operasional perusahaan. Pos jaga, jembatan timbang, dan satu unit traktor yang dibakar massa memerlukan perbaikan segera.
Kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan dan motif di balik aksi tersebut.
Peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi perusahaan perkebunan di wilayah tersebut untuk meningkatkan pengamanan guna mencegah insiden serupa di masa depan. (T2)