InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Delima Hasri Azhari telah lama dikenal sebagai salah satu figur penting di sektor perkebunan Indonesia. Namun, ada hal yang membuat sosoknya lebih menonjol dibandingkan banyak tokoh lainnya—dedikasinya dalam mendorong keberlanjutan dan kesejahteraan petani di industri perkebunan. Sebagai mantan Komisaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Ketua Yayasan Solidaridad Network Indonesia (YSNI), Delima menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inovasi di sektor ini dengan pendekatan yang berfokus pada keberlanjutan.
Delima bukan hanya seorang tokoh dengan rekam jejak prestasi di industri kelapa sawit dan karet, tetapi ia juga dikenal sebagai pendukung gigih bagi para petani kecil. Salah satu program ambisius yang menjadi perhatian Delima adalah inisiatif “Sejuta Hektar Sawit” di Kalimantan Timur. Delima melihat ini sebagai peluang emas untuk mengintegrasikan keberlanjutan dengan pertumbuhan industri sawit di Indonesia. “Dengan lahan yang disediakan pemerintah daerah, kita bisa memastikan pengembangan yang berkelanjutan untuk komoditas unggulan ini,” ujarnya dikutip InfoSAWIT Sumatera, Rabu (23/10/2024).
Sebagai pemimpin Yayasan Solidaridad Network Indonesia (YSNI), Delima tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pemberdayaan petani rakyat. Melalui berbagai program di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur, YSNI membantu petani mengakses pelatihan dan teknologi yang dapat meningkatkan hasil pertanian mereka. Bagi Delima, keberlanjutan bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat yang terlibat langsung dalam produksi komoditas perkebunan.
BACA JUGA: Riau Kembangkan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan untuk Tingkatkan Tata Kelola Perkebunan
Delima juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), yang menunjukkan keseriusannya dalam memperluas dukungannya terhadap sektor perkebunan di luar sawit. Ia mendorong petani kopi untuk mengembangkan praktik yang lebih ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini mencerminkan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam komoditas perkebunan yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga berkelanjutan.
Pendidikan tinggi Delima di bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan University of Illinois semakin memperkuat posisinya sebagai pemikir strategis. Ia membawa pendekatan akademis ke dalam praktik industri, yang membuatnya tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada kebijakan dan regulasi yang mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. Komitmennya ini juga tercermin dalam peran-peran pentingnya di Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) dan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI).
BACA JUGA: Distanbun Aceh Dorong Percepatan Sertifikasi ISPO untuk Petani Sawit Rakyat
Delima Hasri Azhari adalah sosok yang memadukan visi keberlanjutan dengan pendekatan inovatif di sektor perkebunan. Dengan keterlibatannya yang luas di berbagai organisasi, ia terus mendorong transformasi sektor ini, memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi penghasil utama komoditas perkebunan, tetapi juga pemimpin dalam keberlanjutan di kancah global. (T2)
Sumber: www.infosawit.com