InfoSAWIT SUMATERA, PASIRPENGARAIAN – Makam kerajaan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, menjadi perhatian karena ancaman perambahan yang semakin mengkhawatirkan. Lokasi bersejarah ini, yang menaungi makam para raja pada masa kejayaannya, kini dihadapkan pada seriusnya masalah pengelolaan dan perlindungan.
Menurut Asywendi Hasim, salah satu keturunan langsung dari raja-raja yang dimakamkan di sana, perambahan tanah untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit semakin merajalela. “Bahkan, hampir seluruh area makam sudah ditanami pohon kelapa sawit,” ujarnya dilansir InfoSAWIT dari mimbarriau.com ditulis Rabu (4/9/2024).
Dalam usahanya melawan degradasi lingkungan dan penurunan nilai budaya, para keturunan kerajaan ini berharap agar pemerintah daerah, melalui Dinas Pariwisata, segera turun tangan untuk menengahi konflik ini. Mereka juga mengajukan tuntutan hukum kepada Yayasan yang mengelola lahan tersebut, dengan harapan untuk mendapatkan keadilan melalui pengadilan.
BACA JUGA:
“Kami meminta kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu agar mengawasi dan mengelola situs ini dengan baik, bukan untuk kepentingan pribadi di atas tanah suci ini,” tegas seorang keturunan yang enggan disebutkan namanya.
Masalah ini tidak hanya mengancam warisan budaya nasional, tetapi juga menunjukkan ketidakberdayaan masyarakat lokal dalam melindungi peninggalan sejarah mereka dari eksploitasi yang merugikan. Diharapkan langkah konkret segera diambil untuk menjaga integritas dan keberlanjutan makam kerajaan ini sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia. (T2)