InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Industri kelapa sawit terus menjadi salah satu sektor vital bagi perekonomian di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Menyikapi pentingnya sektor ini, Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Ikatan Alumni dan Universitas Terbuka Medan mengadakan Seminar Nasional bertema “Peningkatan, Pengelolaan, dan Pengolahan Bidang Industri Kelapa Sawit”. Acara ini berlangsung secara hybrid di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumatera Utara, dan diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Seminar ini merupakan wujud kerjasama solid antara BPDPKS, Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT), Universitas Terbuka Pusat, dan Universitas Terbuka Medan. Turut hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, termasuk Drs. Leles Sudarmanto, M.M.M.B.A, Sekjen IKA UT yang mewakili Ketua Umum IKA UT, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, S.IP., M.Si. Selain itu, Yasir Riady, S.S., M.Hum (Direktur UT Medan), Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, M.M. (Ketua IKA UT Medan), Dr. Subekti Nurmawati, M.Si. (Dekan FST UT), Arfie Thahar, STP., M.M. (Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS), serta Dr. Ir. Erwin Nyak dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit Sumatera Utara juga hadir sebagai pembicara.
Drs. H.M. Syarfi Hutauruk, yang juga mantan Walikota Sibolga, dalam sambutannya menyatakan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia yang memainkan peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, tantangan yang dihadapi oleh industri ini semakin kompleks di era digital.
BACA JUGA: BAP DPD RI Desak Penyelesaian Sengketa Batas Wilayah Bengkalis-Siak
“Seminar ini menjadi sangat relevan karena mengumpulkan berbagai perspektif dari para ahli, praktisi, serta mahasiswa dan alumni Universitas Terbuka yang telah berkontribusi dalam bidang ini,” ujar Syarfi dikutip InfoSAWIT Sumatera dari indonesianews.co.id, Jumat (30/8/2024). Ia juga menekankan pentingnya diskusi dan sharing knowledge dalam menciptakan wawasan baru yang dapat diterapkan untuk pengembangan industri kelapa sawit yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Yasir Riady, Direktur UT Medan, menyoroti potensi besar Universitas Terbuka sebagai institusi pendidikan jarak jauh dalam menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan industri kelapa sawit. Menurutnya, mahasiswa UT dari berbagai daerah dan latar belakang memiliki peran kunci dalam mengembangkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk industri ini.
“Melalui pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan berbasis teknologi, mahasiswa UT dapat terlibat dalam riset, analisis kebijakan, serta pengembangan strategi manajerial dan lingkungan yang mendukung keberlanjutan kelapa sawit,” tambah Yasir.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Naik, Sawit Usia 10-20 Tahun Tembus Rp 3.082,64/Kg
Partisipasi aktif mahasiswa dan alumni dalam seminar ini diapresiasi sebagai bukti komitmen generasi muda untuk terus belajar dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Drs. Leles Sudarmanto, Sekjen IKA UT, juga menggarisbawahi pentingnya semangat inovasi dalam menjawab kebutuhan industri kelapa sawit di masa depan.
“Inovasi produk kelapa sawit adalah respons terhadap kebutuhan pasar, dan ini adalah semangat yang harus dijaga dan dikembangkan oleh generasi muda. Masa depan industri kelapa sawit, dan bahkan masa depan bangsa, ada di tangan mereka yang cerdas dan inovatif,” pungkas Yasir. (T2)
