InfoSAWIT SUMATERA, ACEH UTARA – Ketua Koperasi Produsen Perkebunan Berkat Bunga Damai Cot Girek Kabupaten Aceh Utara, Abubakar AR, yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Aceh serta Ketua DPW Asosiasi Desa Sawit Indonesia (Adesi) Provinsi Aceh, mengadakan sosialisasi penting mengenai tata cara perbaikan unsur hara tanah pada lahan kebun kelapa sawit. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, wilayah transmigrasi UPT IV.
Acara yang berlangsung pada Jumat, 16 Agustus 2024, ini dihadiri oleh sekitar 140 petani kelapa sawit dari empat desa, yaitu Desa Seureuke, Buket Linteung, Lubok Pusaka, dan Desa Cot Girek. Kehadiran petani dalam jumlah besar menunjukkan tingginya antusiasme untuk memahami cara meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas hasil panen mereka.
Dalam pertemuan ini, Abubakar AR menyampaikan komitmennya untuk terus memperjuangkan kemakmuran para petani kelapa sawit di Aceh. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah kerjasama dengan distributor pupuk organik Paten Gold, Alfi Suhadi, yang hadir langsung dalam acara tersebut.
BACA JUGA: Koperasi Produsen Perkebunan Berkat Bunga Damai Sosialisasikan Penggunaan Pupuk Organik
Pupuk tersebut dianggap mampu meningkatkan unsur hara tanah dan menjaga keberlanjutan lingkungan, yang sejalan dengan upaya mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) untuk lahan seluas 2.000 hektar milik petani.
“Kami sangat menyambut baik kerjasama dengan pihak Paten Gold, khususnya dalam pemupukan lahan kelapa sawit. Jika Allah mengizinkan, pada awal November 2024, koperasi kami akan menerima sertifikasi RSPO di Bangkok, Thailand. Ini merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat di Aceh, hanya Koperasi Berkat Bunga Damai yang mendapatkan program RSPO tahun ini,” ujar Abubakar AR kepada InfoSAWIT Sumatera, Sabtu (17/8/2024).
Lebih lanjut, Abubakar menegaskan pentingnya menjaga kesuburan tanah dan kualitas lingkungan, terutama dengan ancaman pencemaran dan kebakaran lahan. Tim Internal Control System (ICS) dari koperasi juga berperan aktif dalam mengontrol harga Tandan Buah Segar (TBS) petani serta mengelola pembelanjaan pupuk.
BACA JUGA: Jamalul Kembali Pimpin Indonesian Planters Society, Fokus pada Pembaruan Struktur Organisasi
“Saya hanya menjalankan amanat negara sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 06 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB). Untuk menuju kelapa sawit berkelanjutan, kita perlu meningkatkan produksi dan randemen CPO, yang hanya bisa dicapai dengan menjaga kesuburan tanah serta menggunakan pupuk yang tepat,” jelasnya.