InfoSAWIT, SUMATERA, TEBING TINGGI – Seorang pria paruh baya berinisial CM alias Ramadi (48) ditemukan meninggal dunia di areal perkebunan Gunung Monako, Desa Damakurat, Kecamatan Sipispis, Sergai pada Jumat (26/07/24). Ramadi, yang sehari-hari bekerja mencari brondolan sawit, diduga meninggal dunia karena penyakit jantung yang dideritanya. Kejadian ini menjadi peringatan pentingnya perhatian terhadap kesehatan pekerja di sektor perkebunan sawit.
Menurut Kasi Humas Polres Tebing Tinggi, AKP Agus Arianto, Ramadi pergi dari rumah pada Kamis sore untuk mencari brondolan sawit namun tidak kembali hingga malam hari. Warga setempat pun ikut melakukan pencarian namun tidak menemukan korban hingga esok harinya.
“Istri korban bersama tetangganya kemudian berinisiatif mencari di areal perkebunan pada Jumat pagi. Sekitar pukul 08.30 WIB, istri korban menemukan Ramadi sudah tidak bernyawa dan langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Sipispis,” ungkap AKP Agus Arianto dikutip InfoSAWIT Sumatera dari laman resmi Humas Polri, ditulis Senin (29/7/2024).
BACA JUGA: Apkasindo: Boleh Saja BPDPKS Diubah Menjadi BPDP Asalkan….
Kapolsek Sipispis AKP Syamsul Arifin Batubara beserta personel Polsek Sipispis, tim Inafis Polres Tebing Tinggi, dan KBO Sat Reskrim Iptu Thomson Simanjuntak segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ramadi.
Kejadian ini menekankan perlunya peningkatan perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja, terutama di sektor perkebunan yang sering kali mengabaikan aspek kesehatan pekerja. Penyakit jantung yang diduga menjadi penyebab kematian Ramadi merupakan ancaman serius yang dapat dicegah dengan pemeriksaan kesehatan rutin dan fasilitas kesehatan yang memadai di tempat kerja.
BACA JUGA: BRIN Kunjungi Pasaman Barat Guna Tingkatkan Produksi Gula Merah Sawit
Pihak Polres Tebing Tinggi masih menyelidiki kasus ini untuk memastikan penyebab pasti kematian Ramadi. Namun, kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi para pemilik perkebunan dan pemerintah daerah untuk lebih peduli terhadap kesehatan pekerja mereka, demi menghindari kejadian serupa di masa depan. (T2)