InfoSAWIT Sumatera, JAKARTA – Kebijakan anti-deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation-free Regulation atau EUDR) yang akan diberlakukan mulai 2025 menuntut perhatian serius dari para pelaku usaha komoditas ekspor utama Indonesia, termasuk sawit. Kebijakan ini mensyaratkan adanya bukti bahwa komoditas yang diekspor tidak mengeksploitasi kawasan hutan, memaksa sektor perkebunan untuk memastikan produk mereka tidak berisiko tinggi terhadap deforestasi.
Untuk membantu komoditas ekspor Indonesia seperti kelapa sawit, kopi, cokelat, dan karet memenuhi standar EUDR, pelaku usaha harus dapat menelusuri sumber komoditas mereka. PT Surveyor Indonesia telah mengembangkan platform ketertelusuran (traceability) komoditas nasional yang melibatkan pengumpulan dan manajemen data, pemetaan registrasi ketertelusuran petani atau pekebun, serta aktivitas lain yang relevan dalam skema business to business (B2B).
Pengembangan platform ini sudah melalui tahap pengujian dengan pihak-pihak terkait dalam rantai pasok kelapa sawit dan komoditas lainnya. Selain itu, PT Surveyor Indonesia juga aktif berdiskusi dengan pemerintah dalam pengembangan sistem nasional dashboard komoditas yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, khususnya di bidang pangan dan agribisnis. Platform traceability ini terus dikembangkan untuk memperkuat aspek dan fitur sistem ketertelusuran yang penting bagi pekebun swadaya, plasma, dan industri komoditas lainnya.
BACA JUGA: PTPN IV Gelar Tanam Perdana Replanting Kelapa Sawit 2024 di Kebun Padang Matinggi
“Termasuk kemudian kemudahan dalam penggunaan mekanisme registrasi dan langkah-langkah untuk memastikan privasi data serta ketertelusuran supply chain komoditas,” ujar Direktur Sumber Daya Manusia PT Surveyor Indonesia, Lussy Ariani Seba, ditulis pada Kamis (23/5/2024).
Keamanan data merupakan aspek penting dalam implementasi platform traceability ini. PT Surveyor Indonesia memastikan penggunaan sistem blockchain untuk menjaga keamanan dan integritas data komoditas yang dikumpulkan. Sistem ini membantu memastikan bahwa data yang masuk ke dalam platform aman dan terpercaya, sehingga memenuhi persyaratan ketat dari EUDR.
Sebagai bagian dari gugus tugas nasional dashboard, PT Surveyor Indonesia diberikan tanggung jawab untuk membangun, mengelola, dan memfasilitasi pengembangan serta uji coba sistem ketertelusuran komoditas nasional. Aktivitas ini mencakup pengumpulan dan manajemen data, pemetaan, registrasi, sertifikasi, dan ketertelusuran petani atau pekebun yang sesuai dengan EUDR dan kebijakan global.
BACA JUGA: Sengketa Lahan di Padang Lawas, PT Austindo Nusantara Jaya Agri Dirugikan Miliaran Rupiah
Ke depan, kata Lussy, PT Surveyor Indonesia akan melakukan uji coba aksesibilitas platform nasional dashboard untuk menguji dan memperkuat aspek dan fitur sistem penelusuran. Ini termasuk penggunaan mekanisme registrasi dan sertifikasi, opsi untuk input data secara offline, serta langkah-langkah untuk memastikan privasi data dan ketertelusuran supply chain komoditas. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa komoditas unggulan ekspor Indonesia dapat memenuhi standar internasional dan tetap kompetitif di pasar global. (T2)
Artikel ini telah tayang di InfoSAWIT dengan judul © Berita Sawit- PT Surveyor Indonesia Kembangkan Platform Ketertelusuran (traceability) Untuk EUDR
