InfoSAWIT SUMATERA, DHARMASRAYA —Ketegangan merayap di Kabupaten Dharmasraya ketika sekelompok buruh harian lepas mengamuk, merusak fasilitas kantor di Kantor Kebun Bukit Sembilan. Aksi ini dipicu oleh penolakan kebijakan baru yang diterapkan oleh General Manager (GM) perusahaan kelapa swit tersebut terkait penerimaan tandan buah segar (TBS) sawit dari masyarakat.
Menurut sumber terdekat, General Manager perusahaan telah mengumumkan bahwa mulai 1 Mei 2024, perusahaan hanya akan menerima TBS sawit melalui Koperasi Unit Desa (KUD) dan kelompok tani yang telah menjalin kerja sama resmi dengan perusahaan. Keputusan ini mengakibatkan kecemasan dan ketidakpuasan di kalangan buruh harian lepas dan masyarakat sekitar.
Dilansir InfoSAWIT SUMATERA dari Kompas TV, ditulis Kamis (2/5/2024), dalam aksi protes yang terjadi di Kantor Kebun Bukit Sembilan, massa menuntut perubahan kebijakan tersebut dan mencari keberadaan General Manager untuk menyampaikan aspirasi mereka. Namun, ketika General Manager tidak ditemukan, kerumunan tersebut beralih menjadi aksi kekerasan yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas kantor kebun dan kantor pabrik.
BACA JUGA:
“Kami merasa dikhianati oleh kebijakan yang diterapkan oleh General Manager. Kami sudah bergantung pada pekerjaan ini untuk mencari nafkah, dan sekarang kebijakan ini mengancam mata pencaharian kami,” ujar salah seorang buruh yang enggan disebutkan namanya.
Pihak otoritas setempat telah turun tangan untuk menenangkan situasi. Namun, ketegangan masih terasa di udara dan penyelesaian konflik masih jauh dari jangkauan. Sementara itu, perusahaan belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. (T2)