InfoSAWIT SUMATERA, JAMBI – Ahmadi selaku petani sawit swadaya dari Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, berbicara tentang pentingnya transparansi.
Anggota Asosiasi Putra Tunggal Bukit Sangkilan itu memahami tentang arti pentingnya transparansi setelah beberapa waktu yang lalu tuntas mengikuti Smallholder Trainer Academy.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (30/1/2024), diketahui bahwa pelatihan yang diikuti Ahmadi tersebut diselenggarakan berkat kolaboraai apik dari dua pihak.
RSPO dan Asian Agri Lakukan Ini ke Petani Sawit di Pelalawan
Yakni hasil kerjasama Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan Asian Agri.
Pelatihan tersebut diselenggarakan di Asian Agri Learning Institute, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Dalam pelatihan ini, Ahmadi mempelajari bahwa memahami praktek perkebunan kelapa sawit berkelanjutan saja tidaklah cukup.
Transparansi, kata dia, merupakan hal yang juga wajib dipenuhi oleh para petani yang memiliki kelembagaan untuk memperoleh sertifikat keberlanjutan.
“Salah satu yang saya pelajari adalah transparansi di asosiasi atau koperasi. Tanpa adanya transparansi, kelanggengan dari asosiasi tersebut akan terganggu,” ujarnya.
Ahmadi mengakui bahwa hal ini juga telah mampu membuka matanya, bahwa menjadi Master Trainer tidak cukup hanya menguasai praktek kebun sawit berkelanjutan.
Merosot dan Hampir “Ditenggelamkan” WD Harga CPO Tender KPBN Periode 29 Januari 2024
“Namun juga harus tahu bagaimana mengelola anggota dan juga kelompok untuk selalu selaras,” tegas Ahmadi, anggota Asosiasi Putra Tunggal Bukit Sangkilan, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. (T5)