InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Musim Mas Group sangat menyadari betapa pentingnya peran kaum perempuan di dalam industri perkebunan kelapa sawit.
Hal itu diungkapkan oleh Menurut Linda Wati selaku Project Leader Women Smallholders Program – Musim Mas, dalam sebuah keterangan resmi yang diterima InfoSAWIT SUMATERA, Senin (29/1/2024).
Selain pekerjaan domestik, Linda Wati bilang, yang dikerhakan perempuan tak hanya memastikan aktivitas dalam rumah tangga berjalan dengan baik serta memenuhi semua kebutuhan keluarganya.
“Mereka juga membantu pekerjaan dalam pengelolaan kebun sawit serta melakukan fungsi sosial di masyarakat melalui kegiatan setempat,” kata Linda Wati.
Linda mengatakan, tahun lalu atau pada tahap awal Women Smallholders Program dijalankan, telah diberikan pelatihan kepada lebih dari 500 petani perempuan dan istri petani sawit.
Selanjutnya, kata dia, Musim Mas akan meneruskan dan menjangkau lokasi yang lebih luas lagi terkait pelatihan nutrisi dan kesehatan keluarga.
Perempuan Petani Swadaya Diberdayakan, Kesejahteraan Ditingkatkan
“Serta mengembangkan modul pelatihan lainnya untuk Women Smallholders Program, yaitu literasi keuangan dan peluang bisnis rumahan,” ujar Linda Wati.
Kata Linda Wati, Musim Mas Group ingin menjadikan hal ini sebagai program yang berkelanjutan dan berdampak lebih luas.
Nah, melalui Training for Trainers, Linda memastikan kalau para kader dibekali pelatihan untuk menjadi agen perubahan di dalam komunitasnya.
Kebun Sawit Lucki Rahmad di Aceh Utara Konsisten Hasilkan 2 Ton TBS. Ini Resepnya!
“Terutama dalam memengaruhi, mengubah, dan menanamkan perilaku sehat terkait nutrisi, gizi balita dan kesehatan keluarga,” ucap Linda Wati.
Pihaknya bangga akan hadirnya kader-kader pelatihan Woman Smallholders tersebut yang telah mendedikasikan waktu untuk bisa berbagi dengan para perempuan perkebunan di daerah mereka masing-masing.
Pelatihan untuk para kader yang berlangsung selama tiga hari di Kota Pekanbaru beberapa waktu yang lalu itu diberikan oleh dua akademisi dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang memang dilibatkan Musim Mas sejak awal program ini.
Mereka adalah Dr Fotarisman Zaluchu SKM MPH yang memberikan metode pelatihan dan penggunaan alat peraga yang efektif dalam melakukan pelatihan, serta Dr Putri C Eyanoer MS.Epi PhD yang memberikan pendalaman materi terkait nutrisi dan kesehatan keluarga.
Di pelatihan itu, para kader juga mendapatkan perlengkapan pendukung pelatihan, seperti alat peraga, permainan, serta modul dan kalender kesehatan untuk memantau pola hidup sehat yang akan diterapkan peserta pelatihan mereka nanti.
“Antusiasme para ibu peserta kaderisasi untuk belajar dan nantinya berbagi pengetahuan ini, patut diapresiasi,” kata Fotarisman Zaluchu.
Penjualan Kredit RSPO Senilai Rp 20 Miliar Disalurkan Musim Mas ke Petani Swadaya Binaan
Dia melihat meski materi pelatihan mungkin sudah tidak asing lagi bagi peserta, namun menjadi pelatih merupakan pengalaman baru bagi mereka, sehingga membutuhkan latihan dan waktu untuk dapat melakukannya.
“Inisiatif Musim Mas untuk melakukan perubahan positif bagi perempuan di perkebunan sawit, dengan menghadirkan kader-kader ini, sangat menginspirasi,” tegas Fotarisman Zaluchu.(T5)