InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Beberapa waktu terakhir mata uang kita, Rupiah, mengalami pelemahan yang terus-menerus selama satu bulan terakhir.
Bahkan Rupiah tercatat nyarus ke level Rp 16.000 per Dolar AS. Dalam perdagangan terakhir terlihat Rupiah berada pada posisi Rp 15.900 per Dolar AS.
Situasi ini tentu tidak kita inginkan. Tetapi pengamat ekonomi asal Kota Medan, Gunawan Benjamin, justru melihat dampak yang berbeda dari “kasus” pelemahan mata uang Rupiah ini.
Naik, tapi Berkutat di Tempat yang Sama Harga CPO Tender KPBN Periode 26 Januari 2024
“Dengan pelemahan Rupiah saat ini, Sumatera Utara (Sumut), misalnya, mendapatkan windfall profit dari selisih kurs,” kata akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut ini.
Sebagai informasi, windfall profit adalah keuntungan yang didapatkan dari lonjakan harga komoditas yang tidak terduga. Istilah bekennyq: dapat durian runtuh!
Kepada InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (27/1/2024), ia mengatakan industri perkebunan sawit yang menjadi urat nadi utama perekonomian Sumut justru sangat diuntungkan dari pelemahan Rupiah tersebut.
Di Kota Terbesar di Pulau Sumatera Ini, Gaji Pekerja Picu Kenaikan Harga Minyak Goreng
“Dan para eksportir Sumut sangat diuntungkan dengan pelemahan Rupiah, termasuk juga para petani kita, khususnya petani sawit di wilayah ini,” ucap Gunawan.
Terlebih, kata pengajar ekonomi syariah ini, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dalam satu bulan terakhir juga mengalami kenaikan yang terus-menerus.
“Saya melihat harga CPO terus bergerak dari level 3.600 Ringgit Malaysia (RM) per ton, menjadi RM 4.000 per ton saat ini,” ungkap Gunawan Benjamin.
Sedap, Naik Lebih Rp 360 Harga CPO Mitra Plasma Sumut Periode 24-30 Januari 2024
Menariknya lagi, bukan hanya pelaku usaha sawit yang untung. Gunawan Benjamin bilang, pelaku usaha karet, baik petani maupun pengusaha, juga diuntungkan dengan situasi ini.
“Dan bukan hanya petani sawit, petani karet kita juga diuntungkan karena harga karet dalam satu bulan terakhir juga mengalami kenaikan,” ujarnya.
Dirinya mencatat bahwa saat ini harga karet di pasar global mengalami kenaikan dari kisaran $ 1.48 per kilogram (Kg) menjadi $ 1.53 per Kg.
Harga Penawaran Tertinggi Terus Naik pada Tender Palm Kernel Astra Periode 24-25 Januari 2024
Jadi, kata dia, Provinsi Sumut dan provinsi lainnya yang menjadi basis perkebunan, pada dasarnya diuntungkan dari sisi perdagangan luar negeri.
“Hal ini seiring dengan memburuknya kinerja mata uang Rupiah kita terhadap mata uang US Dolar,” Gunawan menambahkan.
Pun demikian, Gunawan mengatakan pelemahan Rupiah ini secara umun justru memberikan dampak negatif yang besar bagi perekonomian nasional.
Terlebih, kata dia, jika di saat yang sama harga minyak mentah dunia justru mengalami kenaikan yang signifikan.
“Dan sudah barang pasti jika seandainya direspon dengan kenaikan harga BBM, maka industri yang ada di Sumut juga akan merasakan dampaknya,” tegas ekonom Gunawan Benjamin.(T5)