InfoSAWIT SUMATERA, LUBUK PAKAM – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga mendorong para petani sawit peserta Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR).
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (27/1/2014), disebutkan hal itu dikatakan oleh Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera.
Pelemahan Rupiah Justru Bikin Pelaku Usaha Sawit Tersenyum. Loh, Kok Bisa? Begini Penjelasannya!
Kemudian staf ahli bidang konektivitas, pengembangan jasa, dan sumber daya alam (SDA) Kemenko Perekonomian Mushdalifah Machmud, juru bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.
Lalu, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian Eddy Yusuf, Asisten Deputi Utilitas dan Industri Manufaktur Kemenko Perekonomian Sunandar.
Bupati Deli Serdang Ali Yusuf Siregar beserta jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang, Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS Anwar Sunari, dan Direktur Bank Sumut Babay Parid Wazdi.
Di Hadapan Petani Sawit, Airlangga Hartarto Kritik Uni Eropa
Airlangga Hartarto berada di kabupaten itu dalam rangka menghadiri temu wicara dengan petani sawit di Desa Sialang, Kecamatan Bangun Purba, sekaligus menyerahkan bantuan dana untuk Program PSR.
Di acara itu Airlangga menjelaskan bahwa dalam Program PSR, pada tahun pertama pekebun sawit rakyat bisa mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 30 juta per hektar dengan maksimal luasan kebun 4 hektar.
“Untuk tahun kedua dan selanjutnya, pekebun dapat memanfaatkan KUR dengan batas maksimal pagu Rp 500 juta dengan bunga 6 persen per tahun,” kata Airlangga.
Agar Tak Merepotkan Petani, Pengadaan Program PSR dan Program Sarpras Bakal Disatukan
Ia menegaskan hal itu dilakukan Pemerintah dengan tujuan terus mendorong pelaksanaan Program PSR dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kelapa sawit Indonesia.
Khususnya, sambung Airlangga, produk yang dihasilkan oleh pekebun sawit rakyat. Lebih lanjut ia bilang Program PSR ditujukan untuk memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
“Secara nasional yang kita berikan untuk KUR itu Rp 280 triliun. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan untuk replanting ini tidak berjalan,” ucap Menko.
El Nino Mungkin Berkurang, tapi Pemprov Ini Tetap Ingatkan Perusahaan Sawit Terkait Bahaya Karhutla
Kata dia, sejak awal diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2017, Program PSR hingga tahun 2023 telah menyentuh kepada 142.078 pekebun sawit rakyat.
“Dan dana yang disalurkan mencapai sebesar Rp 9,11 triliun, dengan total areal PSR seluas 326.678 hektar di seluruh Indonesia,” ucap Airlangga.
Ia memastikan kalau Program PSR ini terus didorong Pemerintah agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.
Dua Hal Ini Menghambat Pelaksanaan Program PSR di Kabupaten Deli Serdang
Dalam Temu Wicara tersebut, Menko Airlangga berdialog langsung dengan para pekebun sawit rakyat yang merupakan penerima bantuan dana Program PSR.
Ia juga melanjutkannya dengan mendengarkan aspirasi serta kendala-kendala yang selama ini dihadapi oleh para petani sawit yang ikut Program PSR.(T5)