InfoSAWIT SUMATERA, BOGOR – Pakar dari Intitut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr Siti Nikmatin, tak pernah bosan menjadi inovator untuk beragam produk yang berbahan tandan kosong (tankos) sawit.
Setelah bebetapa waktu sebelumnya berhasil menciptakan helm dan rompi antipeluru, kini Dr Siti Nikmatin berhasil menciptakan green fashion atau fesyen ramah lingkungan yang berbahan tankos.
Dan seluruh inovasi dan penelitian fesyen berbahan tankos sawit ala Dr Siti Nikmatin tersebut didukung dan dibiayai sepenuhnya oleh Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDPKS).
Inovasi Helm Tankos Sawit dari Siti Nikmatin Kini Dipakai Kalangan Umum
Sebagai informasi, BPDPKS sendiri merupakan sebuah badan layanan umum (BLU) yang berada di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Siti Nikmatin sendiri sehari-harinya adalah seorang akademisi dan dosen di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University.
Dari laman resmi IPB yang dicuplik InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (23/1/2024), Dr Siti Nikmatin menjelaskan tentang kegunaan dari inovasi yang ia ciptakan tersebut.
IPB dan BPDPKS Bakal Gelar Workshop Karbonisasi Tankos untuk Pupuk Organik Sawit
Kata Siti Nikmatin, tankos sawit dapat digunakan sebagai bahan baku bagi kalangan industri fesyen seperti kain, baju, tas, sepatu, topi, dan lain-lain.
Selain itu, Siti Nikmatin menambahkan bahwa inovasi tankos sawit ini juga dapat mengurangi jumlah impor kapas di Indonesia dan sebagai alternatif sumber bahan lain yang dapat digunakan untuk fesyen.
Ia menegaskan kalau inovasinya tersebut juga memiliki beragam keuntungan, termasuk keuntungan ekonomis, bila dikerjakan drngan sungguh-sungguh.
Tiap Hari Dikirimi Tankos Sawit, Sekolah di Tapung Hulu Malah Panen Jamur Merang
Keuntungannya, pertama, fesyen berbahan tankos sawit memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi dalam bidang perekonomian.
Kedua, ujarnya, fesyen berbahan dasar limbah tankos sawit bisa menjadi alternatif sumber bahan lokal untuj fwsyen hijau.
“Meningkatkan percepatan pemanfaatan bahan baku organik non kapas lokal yaitu biomassa sawit pada produk fesyen,” ungkap Siti Nikmatin.
Berencana Tinggalkan Energi Batu Bara, Semen Padang Bakal Pakai Tankos Sawit
Ia menjelaskan, secara teknis pembuatan bahan baku untuk fesyen hijau tersebut bisa dilakukan dengan metode retting, lalu pengeringan, dan kemudian penggilingan atau miling tanpa menggunakan bahan kimia.
“Fesyen tanko sawit juga telah melalui standar pengujian Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu pengujian terhadap sifat mekanik, optik dan fading,” ungkap Dr Siti Nikmatin.
Di samping itu, ia menegaskan kalau produk limbah kelapa sawit selalu tersedia dan berkelanjutan sehingga cocok digunakan dalam industri fesyen.
Pakar IPB University Yakin Oleokimia Sawit Bisa Bebas dari Banned Uni Eropa, Ini Alasannya!
“Artinya, hal ini berguna bagi berbagai pihak, khusunya kalangan industri, yang berupaya untuk mengurangi limbah pabrik kelapa sawit,” tegas Dr Siti Nikmatin. (T5)