InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Pola kemitraan antara PalmCo selaku inti dengan petani sawit selaku plasma bakal mengadopsi kesuksesan pola kemitraan yang pernah dibangun PTPN V yang kini menjadi PalmCo Regional 3 Pekanbaru.
Rencananya, kata Dahlan Harahap selaku Dewan Komisaris PTPN IV PalmCo, pola kemitraan dari PalmCo Regional 3 bakal direplikasikan ke para petani sawit di Pulau Kalimantan.
“Pola kemitraan plasma yang sukses dilaksanakan PalmCo Regional 3 akan dijadikan rujukan untuk mengakselerasi peremajaan sawit rakyat di Kalimantan,” kata Dahlan dalam keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Jumat (5/1/2023)4).
Komisaris Utama PTPN IV PalmCo itu mengungkapkan rencana itu saat melaksanakan kunjungan kerja ke Regional Office PalmCo Regional 3, belum lama ini.
Saat itu Dahlan hadir didampingi Andi Wibisono dan Fauzi Yusuf selaku Komisaris Independen, anggota Komisaris Arief Budiono serta Komisaris Arie Yuriwin.
Mereka disambut langsung Region Head PalmCo Regional 3 Rurianto, SEVP Operation Arief Subhan Siregar dan SEVP Business Support Ahmad Diponegoro.
Alumni UNRI Ditunjuk Jadi Region Head PalmCo Regional 3 Provinsi Riau
Kunjungan mantan Direktur Utama PTPN IV itu merupakan yang pertama kali dilaksanakan usai Kementerian BUMN dan Holding Perkebunan Nusantara III Persero membentuk PalmCo.
Proses yang dilakukan adalah melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni aset dan liabilitas PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV.
Dalam paparannya, Dahlan mengatakan, terdapat kesamaan dalam pengembangan kemitraan perkebunan kelapa sawit yang berlangsung di Provinsi Riau dan Kalimantan.
Jatmiko Santosa Temui Aspek-PIR Kalbar, Ini yang Dibicarakan
“Sehingga sangat mungkin pola yang berlangsung di eks PTPN V tersebut juga diterapkan di Borneo,’ ucap Dahlan Harahap.
Pola Kemitraan PalmCo Regional 3 dilaksanakan dengan pendekatan empat program unggulan yang terbukti berhasil mengakselerasi peremajaan sawit rakyat di Bumi Lancang Kuning.
Pertama, ungkap Dahlan Hatahap, adalah pembangunan kemitraan antara into dan plasma dengan pola manajemen tunggal atau single management.
Tahun 2024, PalmCo Jadi IPO atau Tidak? Begini Kata Wamen BUMN
“Pola tersebut menjadi kunci sukses program PSR yang dilaksanakan PTPN IV PalmCO Regional 3 Riau di berbagai kabupaten Provinsi Riau,” kata Dahlan.
Ia menjelaskan, dalam pola manajamen tunggal atau single management mengusung standar tinggi perusahaan.
Baik mulai dari penumbangan sawit renta, pemanfaatan bibit sawit unggul bersertifikat, proses penanaman serta pemupukan kebun sawit.
“Hingga proses pemeliharaan untuk diterapkan di areal peremajaan sawit di kebun milik masyarakat,” kata dia.
Dengan begitu, Dahlan bilang pihaknya yakin kalau masyarakat akan memiliki perkebunan sawit dengan produktivitas yang tinggi.
“Sekaligus hal ini berpotensi memangkas ketimpangan produktivitas antara kebun sawit milik petani dan perusahaan seperti yang selama ini jamak terjadi,” ucap Dahlan.
Pendekatan tersebut, kata dia, kian lengkap dengan pola off taker atau pendampingan perusahaan kepada petani selama proses peremajaan sawit berlangsung.
Salah satu wujud pola tersebut adalah skema cash for works untuk para petani mitra sehingga para petani tetap mendapatkan penghasilan selama peremajaan berlangsung.
Selanjutnya, PalmCo juga menawarkan program penyediaan bibit sawit unggul bersertifikat.
Sawit Rakyat Online, Aplikasi PTPN V yang Bikin Petani Gampang Dapat Bibit Unggul
Selain itu, PalmCo Regional 3 juga memberikan pelatihan kepada para petani yang bertujuan sebagai solusi untuk meningkatkan skills dan pengetahuan petani dalam mewujudkan perkebunan berkelanjutan.(T5)