Adakah Batik Halal di Indonesia? Ada, Dua Sejoli Asal Yogyakarta Ini Pelopornya!

oleh -1511 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, YOGYAKARTA – Dalam satu dekade terakhir industri batik Nusantara tumbuh begitu pesat, terutama sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.

Tetapi di dalam kemajuan itu terbersit pertanyaan, bisakah diciptakan batik Nusantara yang halal dan tidak merusak lingkungan atau tidak tergantung pada minyak bumi?


Sebagai informasi, Sertifikat Halal merupakan pengakuan kehalalan suatu Produk yang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.

Dan hal itu dilakukan berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sm Art Batik, UMKM Asal Jogja yang Konsisten Pakai Malam Sawit

Sesuai dengan UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) bahwa seluruh produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal.

Terkecuali bagi produk haram dan produk yang dikecualikan dari kewajiban sertifikasi halal.

Kewajiban sertifikasi halal inipun mencakup barang gunaan, walau sejatinya, barang gunaan baru diwajibkan tahun 2026.

Ini disebabkan saat ini pemerintah masih berfokus pada produk makanan dan minuman serta jasa terkait.

Dubes Dupito Simamora Buka Peluang Perkenalkan Batik Sawit di Fiji dan Pasifik

Eh, ternyata pertanyaan soal batik halal di atas mampu dijawab oleh dua generasi muda nan cerdas dari Yogyakarta, yakni Miftahudin Nur Ihsan dan Dinar Indah Lufita Sari.

Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Rabu (3/1/2024), disebutkan bahwa keduanya merupakan pasangan sejoli alumni Program Studi (Prodi) Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Pada tahun 2018, mereka berdua mendirikan perusahaan batik bernama CV Smart Batik Indonesia atau sering disingkat Sm-art Batik.

Perusahaan tersebut kemudian mendapatkan pembinaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Pernikahan” Industri Batik dan Sawit akan Menghasilkan Ini

Dan ndilala, CV Sm-art Batik ternyata mampu menorehkan prestasi yang membanggakan dengan menjadi pelopor industri batik bersertifikat halal di Indonesia.

Jadi ceritanya begini. Setelah lulus kuliah, keduanya mengembangkan usaha batiknya dan sama-sama memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi.

Si cowok yang akrab disapa Ihsan melanjutkan di Program Magister Manajemen UGM dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang didirikan oleh Pemerintah.

Sementara si cewek yang akrab disapa Dinar melanjutkan kuliah pada Program S2 dan S3 Kimia di Universitas Gajah Mada (UGM) melalui program beasiswa Pendidikan Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).

UMKM Sawit Binaan ITSI Ikut Gebyar UKMK di Malang dan Pukau Direktur BPDPKS

Yang bikin kisah keduanya makin asyik adalah tatkala sejoli ini sempat memperoleh penghargaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Mereka berdua didaulat menjadi sebagai salah satu dari 25 Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi Indonesia Tahun 2019.

Perjuangan Sm-art Batik dalam menciptakan batik halal ternyata enggak gampang.

CV Smart Batik akhirnya memperoleh sertifikat halal setelah melalui serangkaian proses validasi.

Bahagianya Setiyono Melihat Program “Petani Sawit Milenial” Aspek-PIR dan BPDPKS Menuai Kesuksesan

Proses dimulai dengan pendaftaran, pengisian data, dan proses audit yang dilakukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), dan dilanjutkan dengan proses lainnya.

Dalam memperoleh sertifikat halal, Sm-art Batik diaudit oleh LPH BBSPJIKB (Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik) atau yang lebih dikenal dengan Balai Batik.

Semua proses tersebut mampu dijalani dengan keikhlasan oleh kedua sejoli yang merupakan owner CV Smart Batik itu.

Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Yogyakarta itu merasa bersyukur atas pencapaian perusahaannya.

IPB dan BPDPKS Bakal Gelar Workshop Karbonisasi Tankos untuk Pupuk Organik Sawit

Kata dia, sertifikat halal menjadi bukti keseriusan dalam mendorong industri batik berkelanjutan.

“Batik halal ini harus terus dikembangkan dan kami harus terus berinovasi, apalagi Yogjakarta adalah Kota Batik Dunia,” ujar kata pemenang Wirausaha Muda Berprestasi Kemenpora 2020 itu.

Ia menyarankan agar para pengusaha batik di Provinsi Yogyakarya harus menjadi pioner dan contoh di industri batik Nusantara.

Berikut Ini Defenisi dan Batas Waktu Deforestasi dari Uni Eropa untuk Produk Sawit

“Termasuk dalam memastikan kehalalan produk barang gunaan sesuai dengan UU JPH,” kata Ihsan menegaskan.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com