InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Meski dipastikan belum bisa menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun 2024, bukan berarti subholding PalmCo tidak akan berjaya di masa depan.
Diyakini, di bawah kepemimpinan Jatmiko Santosa selaku Direktur Utama, PalmCo akan menjadi perusahaan raksasa dalam waktu dua atau tiga tahun ke depan.
Optimisme tersebut dilontarkan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab disapa Tiko, di laman bisnis.com seperti dikutip InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (31/12/2023).
Tahun 2024, PalmCo Jadi IPO atau Tidak? Begini Kata Wamen BUMN
Tiko menyatakan, dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun ke depan, PalmCo berpeluang besar menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan.
Tiko bahkan memproyeksikan subholding PalmCo tersebut akan memiliki lahan sawit seluas 600.000 hektar (Ha).
Menurutnya, kepemilikan lahan tersebut akan membuat nama PalmCo bersanding dengan Sime Darby, perusahaan kelapa sawit raksasa asal Malaysia.
Demi Suksesnya IPO PalmCo, Dirut PTPN IV dan Konsultan McKinsey Indonesia ke Adolina
Perlu diketahui bahwa Sime Darby memiliki luas lahan sawit sebanyak 266.488 Ha dan area tertanam seluas 193.758 Ha.
Sebagai informasi, pada awal Desember 2023, Kementerian BUMN i telah menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi dua subholding, yakni PalmCo dan SupportingCo.
PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai entitas bertahan dan pemisahan tidak murni PTPN III ke PTPN IV.
Sementara itu, pembentukan SupportingCo ditempuh melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I.
Sebelumnya Tiko mengungkapkan sejumlah alasan kenapa PalmCo belum akan bisa menggelar IPO di tahun 2024.
Ia beralasan, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan manajemen PalmCo sebelum melantai di bursa.
“Hal ini dikarenakan masih banyak pekerjaan rumah yang masih perlu dibereskan guna mengerek valuasi,” kata Tiko.
Bahkan saat ini pihaknya pun belum memiliki fokus untuk membawa PalmCo ke lantai bursa.
Menurutnya, PalmCo masih perlu memperbaiki sejumlah hal, salah satunya meningkatkan produktivitas.
Ini Sejumlah Proyek Besar yang Dikerjakan Jika PalmCo Dibentuk
“Belum lah [PalmCo IPO 2024] karena menurut saya kalau baru dikonsolidasikan sudah IPO nanti valuasi tidak optimal,” tegas Tiko.(T5)