InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Pihak Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau telah memutuskan bahwa harga pembelian tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit mitra swadaya turun untuk setiap kilogram (Kg).
Kebijakan tersebut, seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, kemarin, berlaku untuk dua pekan ke depan atau tepatnya mulai tanggal 27 Desember 2023 hingga 9 Januari 2024.
Tetapi di saat yang sama Disbun Provinsi Riau memutuskan kalau harga penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) justru melonjak hingga lebih Rp 180 per Kg.
Selanjutnya harga palm kernel mitra swadaya diputuskan turun tipis sekitar Rp 7 per Kg.
Muncul pertanyaan, loh kok bisa begitu? Bukankah biasanya kalau harga penjualan CPO naik maka harga pembelian TBS mitra swadaya naik?
Katimin, salah satu anggota Tim Kelompok Kerja (Pokja) Penetapan Harga Pembelian TBS Produksi Pekebun Provinsi Riau, memberikan penjelasan.
Pada Periode 27 Desember 2023 – 9 Januari 2024, Harga CPO Melonjak tapi …
“Harga pembelian TBS produksi mitra swadaya turun disebabkan oleh beberapa hal,” kata petani sawit dari Kabupaten Siak ini kepada InfoSAWIT SUMATERA melalui handphone, kemarin.
Pengurus DPD I Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Provinsi Riau ini mengatakan pada pekan lalu harga penjualan CPO naik sebanyak Rp 183 per Kg.
Tetapi di saat yang sama, kata petani sawit sukses asal Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini, harga penjualan palm kernel anjlok Rp 1.007 dari Rp 6.300 ke Rp 5.372.
Karantina Medan Harus Pastikan Benih Sawit Unggul Asal Sumut Harus Bebas OPTK
“Situasi yang terjadi pada harga penjualan CPO dan palm kernel mempengaruhi penetapan besaran harga pembelian TBS produksi petani sawit,” tegas Katimin.(T5)
