InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bisa saja atau berpotensi anjlok lumayan dalam, mungkin sampai 10 persen.
Ada sejumlah problem dan tekanan yang diprediksi menjadi penyebab terjadinya penurunan ekspor CPO asal Sumut tersebut.
Kepada InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (24/12/2023), ekonom asal Kota Medan, Gunawan Benjamin, membeberkan sejumlah masalah yang bakal menekan ekspor CPO Sumut di tahun depan.
HET Minyak Goreng Minyakita Memang Terlalu Murah, tapi Menaikannya Juga Bukan Solusi
“Saya melihat di tahun depan terjadi perlambatan ekonomi global, termasuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT),” kata pengajar ekonomi syariah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara ini.
Hal tersebut, ia bilang, sangat berpeluang menekan kinerja ekspor Sumut, termasuk ekspor CPO, di tahun 2024 mendatang.
Ditambah lagi, penerapan kebijakan EURDR (UU Anti Deforestasi) Eropa berpeluang menambah buruk kinerja ekspor nantinya.
Kata dia, jika berasumsi bahwa Sumut mendapatkan dampak dari sanksi penerapan regulasi EUDR, maka hal itu membuat Sumut terpaksa kehilangan pangsa pasar Eropa.
“Jika situasi ini terjadi, maka saya prediksi ekspor CPO Sumut bisa anjlok hingga 10 persen,” ucap Gunawan Benjamin.
Tapi ia mengakui masih terlalu dini untuk menyimpulkannya. Tetapi ia mengingatkan ada banyak faktor yang membuat ekonomi global tertekan dan berimbas ke ekspor CPO Sumut.
Tiga Pihak Ini Berperan Penting dalam Penambahan 17 Lokasi Penyerahan CPO ke ICDX
“Ada ancaman geopolitik atau perang yang setiap saat bisa saja menjadi malapetaka bagi ekspor Sumut,” kata dia.
“Jadi tantangan ekspor ke depan itu sulit, dan sulit juga untuk diproyeksikan,” tegas Gunawan Benjamin.(T5)