InfoSAWIT SUMATERA, IDI RAYEUK – Ibrahim Mar mengemban amanat baru dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur, yakni membina para petani sawit swadaya hingga menjadi petani yang sustainable, bersertifimat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Ibrahim Mar dipercaya sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) Kabupaten Aceh Timur, yang ditegaskan melalui SK Bupati Aceh Timur Nomor 525.2/411/2023 tanggal 12 September 2023.
Melalui Satgas PUPL tersebut, kata Ibrahim Mar Kepada InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (24/12/2023), pihaknua akan bahu-membahu dengan berbagai pihak terkait.
Ibrahim Mar Salut Atas Dukungan Penuh Musim Mas, IDH, FKL, Koompasia, PUPL, dan Pemkab Aceh Timur
Khususnya, ucap Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Timur ini, dalam menyosialisasikan pentingnya ISPO dalam menuju perkebunan sawit rakyat yang berkelanjutan.
“Melalui Satgas PUPL ini juga kami sampaikan ke petani tentang pentingnya aksi No Peat And No Explotation atau Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE) di perkebunan kelapa sawit,” kata dia.
“Saya sampaikan juga agar para petani benar-benar mengikuti soaialisasi tentang ISPO dan praktek sawit yang berkelanjutan,” ia menambahkan.
Didukung Banyak Pihak, Koompasia Enviro Institute dan PUPL Aceh Timur Lakukan Ini ke Petani Sawit
Karena, kata mantan pejabat di Dinas Perkebunan (Disbun) Aceh Timur ini, semua itu justru akan menguntungkan bagi para petani sawit itu sendiri.
Ia menegaskan bahwa dalam sosualisasi yang digelar oleh Satgas PUPL dan seluruh pihak terkait tak akan membuat para petani sawit keluar dana.
Terutama, sambung Ibrahim Mar, dalam mendapatkan sertifikat ISPO. Ia sudah menekankan dalam setiap sosialisasi bahwa sertifikat ISPO sudah menjadi kewajiban atau mandatori bagi petani sawit.
Sekali Mendayung, PUPL Antarkan 1.829 Petani di Aceh Tamiang Dapat Sertifikat ISPO dan RSPO
“Paling lambat harus ada sertifikat ISPO tersebut di tangan para petani sawit di tahun 2025,” ucap Ibrahim Mar.
“Saya katakan kepada mereka bahwa jika kebun sawit milik petani tak bersertifikat ISPO, maka dikhawatirkan tandan buah segar (TBS) tidak akan diterima pabrik kelapa saeit atau PKS ke depannya,” tegas Ibrahim Mar.
Sebagai informasi, beberapa hari yang lalu Satgas PUPL Aceh Timur yang dipimpin oleh Ibrahim Mar menggelar sosialisasi soal penringnya sertifikat ISPO ke para petani sawit di dua kecamatan di Kabupatem Aceh Timur.
Dipimpin Ketua Apkasindo, Satgas PUPL Aceh Timur Gelar ToT dan Sosialisasikan NDPE
Dua kecamatan itu yakni Kecamatan Ranto Perlak dan Kecamatan Penaron. Dalam sosialisasi itu, Ibrahim Mar menyebutkan banyak pihak yang memberikan dukungan dan bantuan yang ikhlas dan konsisten.
“Ada PT Musim Mas yang menunjukan keseriusan dalam membina petani sawit berkelanjutan, ada Yayasan Indonesia Dagang Hijau (IDH), lalu Forum Konservasi Leuser atau FKL,” kata dia waktu itu kepada InfoSAWIT SUMATERA.
“Kemudian seluruh tim dalam Satgas PUPL yang saya pimpin yang sesuai dengan SK Bupati Aceh Timur Nomor 525.2/411/2023 tanggal 12 September 2023,” sambung Ibrahim Mar.
Komoditas CPO Dongkrak Ekspor Sumut pada Oktober 2023 yang Lalu
Di samping itu, pihaknya pun memuji keseriusan pihak Bupati dan jajaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang benar-benar ingin melihat ada perbaikan dalam kehidupan petani sawit di Aceh Timur.
“Dan yang tak ingin saya lupakan adalah para anak muda pendamping petano dari PT Koompasia Enviro Institute yang menjadi pemateri dalam setiap pertemuan dengan petani sawit,” ucap Ibrahim Mar.
Mantan pejabat Dinas Perkebunan Aceh Timur ini bahkan ingat nama-nama pemateri dari pihak Koompasia Enviro Institute, yakni Sandi Seregar SP, Ahmat Jani Pasaribu SP, Andreas Simorangkir S.Kom.
Didukung Unilever dan Koompasia, Petani Sawit Bintang Simalungun Lakukan Hal Ini di Tepi Danau Toba
“Kemudian ada juga Ramadania SP, Rian Nessa Alhady SP, M Arif Alfarizi SP, dan Aiyub SH,” beber Ibrahim Mar.
“Mereka semua anak muda yang luar biasa, mau susah payah mengedukasi petaninsawit swadaya di kampung – kampung seperti di Aceh Timur,” tegas Ibrahim Mar.(T5)