Ini Janji Syarifuddin Sirait Terkait Program Tumpang Sari Kementerian Pertanian

oleh -1105 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – H Syarifuddin Sirait telah secara resmi dikukuhkan menjadi Sekretaris Umum (Sekum) DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Bersama H. Sutoyo selaku Bendahara Umum beseeta pengurus lainnya, Syarifuddin akan bahu-membahu membantu H. Setiyono selaku Ketua Umum DPP Aspek-PIR Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan petani sawit.


Kepada InfoSAWIT SUMATERA, Rabu (20/12/2023) sore, dalam pengukuhan DPP Aspek-PIR Indonesia tersebut, Syarifuddin mengaku merasa gelisah setelah mendengarkan paparan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Agar Tak Merepotkan Petani, Pengadaan Program PSR dan Program Sarpras Bakal Disatukan

“Kata Pak Mentan waktu pengukuhan kami selaku pengurus Aspek-PIR, kemarin, ternyata dunia sedang tidak baik-baik saja. Dunia sedang mengalami krisis pangan. Itu kata Pak Mentan,” ucap Syarifuddin Sirait.

Ketua Koperasi Petani Kelapa Sawit (KPKS) Kesepakatan, Desa Gotting Sidodadi, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu mengaku terpaku atas paparan Mentan Andi Amran Sulaiman.

“Dunia sedang di era krisis pangan. Kita harus tetap kuat dan di saat yang sama harjs dapat melakukan manuver-manuver untuk mengantisipasi krisis pangan tersebut. Itu nasehat Pak Mentan. Saya masih ingat betul,” ucap Syarifuddin Sirait.

Hilirisasi dan Persatuan Jadi Pesan Utama Mentan ke Pengurus Aspek-PIR Indonesia

Tetapi ia merasa bersemangat ketika Mentan menyamoaikan rasa optimisme bahwa empat tahun ke depan Indonesia bakal surplus sumber pangan.

“Dan menurut Pak Mentan, surplus itu bisa didapat kalau kita memasifkan gerakan tumpang sari di lahan sawit kita yang aedang menjalani proses peremajaan melalui Program PSR,” ujar Syariduddin.

Mengetahui fakta tersebut, Ketua DPD I Aspek-PIR Sumut itu menyampaikan satu tekad kuat untuk membantu Pemerintah.

Aspek-PIR Menilai Ditjenbun Serius Kerjakan Program PSR, Termasuk yang Terkait Problem Ini

Khususnya, kata dia, dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui Program Tunpang Sari, sekaligus meningkatkan pendapatan petani sawit.

“InsyaAllah Program Tumpang Sari ini akan saya implementasikan di KPKS Kesepakayan yang saya pimpin saat ini. Dan memang niat ini pun sudah kami di KPKS sudah merencanakannya sejak lama,” kata Syarifuddin.

“Jika nanti Program PSR bisa kami jalankan di KPKS Kesepakatan di Desa Gotting Sidodadi, kami akan tumpang sari kan lahan sawit kami dari hasil Program PSR dengan tanaman jagung,” tegas Syarifuddin Sirait.

Perkebunan Sawit Harus Bisa Sumbang Panen 1 Juta Ton Jagung

Tampaknya tekad Syarifuddin Sirait ini memang tidak bertepuk sebelah tangan. Sebab, beberapa waktu yang lalu Wakil Mentan Harvick Hasnul Qolbi menyatakan tekad yang sama.

Kata dia, Pemerintah Indonesia menargetkan bisa panen jagung sebanyak satu juta ton di tahun 2024 dari Program Tunpang Sari di lahan perkebunan sawit yang sedang diremajakan, baik milik perusahaan maupun milik petani yang menjalani Program PSR.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com