InfoSAWIT SUMATERA, PUTRA JAYA – Entah apa yang terjadi sehingga ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di negara jiran kita, Malaysia, mengalami perlambatan.
Akibatnya, menurut laman Reuters yang dikutip InfoSAWIT, jejaring InfoSAWIT SUMATERA di Mitra Media Network (MMN) Group, harga kontrak CPO di Birsa Berjangka Malaysia mengalami penurunan pada periode Senin (18/12/2023).
Di samping itu, ada faktor lain yang membuat harga CPO turun, yakni melemahnya harga minyak kedelai atau soya bean oil.
Merangkak Naik Harga CPO Tender KPBN Periode 18 Desember 2023
Harga kontrak acuan umtuk CPO dengan kode FCPOc3 untuk pengiriman pada Maret 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 12 per ton.
Ini berarti setara dengan sekitar 0,32 persen menjadi RM 3.699 per ton atau US$ 790,05 per ton di awal perdagangan.
Merujuk laporan surveyor Intertek Testing Services (ITS) tercatat ekspor untuk periode pertama Desember 2023 turun 13,6 persen dibandingkan pada periode sebelumnya menjadi 591.490 metrik ton (MT).
Periode Selasa Sore, Harga CPO di Bursa Malaysia Menguat karena Faktor Ini
Sementara data dari regulator industri disebutkan bahwa stok CPO negeri Siti Nurhaliza tersebut pada akhir November 2023 turun.
Ini merupakan yang pertama kali falam tujuh bulan terakhir, di mana jumlah produksi lebih rendah dari ekspor.
Di sisi lain, dari Cglhicago, Amerika Serikat, dimatakan kalau soya bean oil di Chicago Board of Trade berkode BOc2, turun 0,04 persen.
Simak Pengumuman Terbaru PT KPBN Terkait Jadwal Tender Harga CPO
Perlu diingat kalau harga CPO dan minyak nabati lainnya saling bersaing dan mempengaruhi satu sama lain. Ini terjadi sebagai sebuah persaingan untuk menjadi yang terkuat di pasar minyak nabati global.
Sementara itu impor CPO India pada bulan November 2023 melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga bulan, naik hampir 23 persen dari bulan Oktober 2023.
Ini terjadi karena industri pengolana minyak nabati di negara Bollywood tersebut lebih suka mengolah CPO yang merupakan minyak nabati tropis, ketimbang mengolah minyak kedelai atau pun minyak bunga matahari.
Faktor adanya diskon juga menaikan minat industri pengolahan di India untuk memilih CPO ketimbang minyak nabati lainnya. (T2/T5)