InfoSAWIT SUMATERA, IDI RAYEUK – Sebanyak 45 tenaga penyuluh perkebunan dan petani pelopor atau penyuluh swadaya di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, telah mengikuti kegiatan pelatihan bagi pelatih atau training of trainer (PbP/ToT) Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Di acara yang sama, berdasarkan keterangan yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (17/12/2023), disebutkan mereka juga mengikuti sosiaslisasi yang lain dan tak kalah pentingnya.
Yaitu perlunya aksi No Peat And No Explotation atau Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE) di perkebunan kelapa sawit.
Kegiatan tersebut digelar oleh Satuan Tugas (Satgas) Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) di Idi Rayeuk, ibukota Aceh Timur, Kamis (14/12/2023).
Sebagai informasi, Satgas PUPL tersebut dipimpin oleh Ibrahim Mar yang saat ini tercatat sebagai Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Timur.
Semua kegiatan itu juga dinilai selaras dengan langkah Pemerintah Aceh yang sebelumnya juga telah meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan RSPO-ISPO di Jakarta, 22 November 2023.
Sekali Mendayung, PUPL Antarkan 1.829 Petani di Aceh Tamiang Dapat Sertifikat ISPO dan RSPO
“Peta jalan ini menjadi tonggak penting untuk mencapai produksi sawit Aceh yang berkelanjutan, bebas deforestasi serta ramah lingkungan,” kata Ibrahim Mar saat memberikan kata sambutan.
Ibrahim Mar mengatakan, pelatihan tersebut merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan pihaknya usai terbentuk beberapa waktu sebelumnya.
Terutama, kata dia, seusai penandatanganan Nota Kesepahaman PPI Compact (Production, Protection and Inclusion) pada tanggal 30 Agustus 2023 yang lalu.
Kerjasama Musim Mas dan Bunge Limited Sasar NDPE, ISPO, dan RSPO
Ibrahim bilang, pembentukan Satgas PUPL diprakarsai oleh Pemkab dengan DPRK Aceh Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) III Wilayah Aceh.
Kemudian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Aceh, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Forum Konservasi Leuser dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Timur.
“Salah satu tugasnya adalah merealisasikan target-target MoU PPI Compact. Di bidang produksi, selain bidang proteksi dan inklusi, adalah peningkatan produksi sawit Aceh Timur secara keseluruhan,” ujarnya.
“Pelatihan yang digelar adalah fondasi atau langkah awal untuk mencapai target tersebut sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani kita,” tegas Ibrahim Mar.(T5)