1.000 Petani Sawit dari Dua Kecamatan di Aceh Timur Ditargetkan Raih Sertifikasi RSPO-ISPO

oleh -2967 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, IDI RAYEUK – Ditargetkan setidaknya 1.000 petani sawit swadaya di dua kecamatan di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, bakal meraih dua sertifikasi berkelanjutan, yakni RSPO dan ISPO.

Hal itu diungkapkan oleh Ibrahim Mar SP selaku Satuan Tugas (Satgas) Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) dalam keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (17/12/2023).


Sebagai informasi, Ibrahim Mar SP saat ini juga tercatat sebagai Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Aceh Timur.

Dipimpin Ketua Apkasindo, Satgas PUPL Aceh Timur Gelar ToT dan Sosialisasikan NDPE

Ibrahim mengutarakan target soal sertifikasi RSPO da ISPO tersebut dalam acara pelatihan bagi pelatih atau training of trainer (PbP/ToT) Kelapa Sawit Berkelanjutan.

Serta sosialisasi perlunya aksi No Peat And No Explotation atau Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi (NDPE) di perkebunan kelapa sawit.

Kegiatan tersebut digelar oleh Satuan Tugas (Satgas) Pusat Unggulan Produksi Lestari (PUPL) di Idi Rayeuk, ibukota Aceh Timur, Kamis (14/12/2023).

Sekali Mendayung, PUPL Antarkan 1.829 Petani di Aceh Tamiang Dapat Sertifikat ISPO dan RSPO

Pembentukan Satgas PUPL diprakarsai oleh Pemkab dengan DPRK Aceh Timur, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) III Wilayah Aceh.

Kemudian, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Aceh, Yayasan Inisiatif Dagang Hijau, Forum Konservasi Leuser dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Timur.

Ibrahim Mar mengatakan, setelah kegiatan tersebut pihaknya akan segera melaksanakan sosialisasi lanjutan terhadap 1.000 petani sawit yang telah dilakukan pendataan di Kecamatan Rantau Peureulak dan Peunaron.

Ibrahim Mar Dampingi 5 Koperasi untuk PSR ke Jakarta

“Untuk tahap awal ya, dan kita akan berjuang hingga akhirnya bisa sampai ke tahapan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil dan Indonesian Sustainable Palm Oil (RSPO-ISPO),” ucap Ibrahim.

“Penyuluh serta petani pelopor ini kita harapkan dapat membantu memberikan pemahaman tentang sawit berkelanjutan di tengah masyarakat,” ia menambahkan.

Sementara Pj Bupati Aceh Timur dalam sambutannya yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, M. Khairurradi, menyebutkan industri sawit merupakan bagian integral dari ekonomi global.

Harga TBS di Wilayah Ini Menjanjikan, tapi Malas Bergerak

Industri sawit, kata dia, juga sekaligus berperan penting dalam perekonomian nasional dan telah berhasil berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif.

“Juga menciptakan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta barang konsumsi,” kata M. Khairurradi.

Ia mengatakan kalau tantangan terbesar dari sisi produksi adalah bagaimana meningkatkan volume dan nilai sejumlah komoditas unggulan di Kabupaten Aceh Timur.

Dibimbing PUPL, Petani Sawit dari Aceh Tamiang Mampu Ciptakan Aplikasi Pupuk Bio Aktivator

Terutama, ucapnya, sebagai basis pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani kecil.

“Melihat data yang ada, kelapa sawit kita masih memiliki potensi peningkatan produksi, tanpa harus melalui pembukaan lahan baru apalagi sampai harus merusak hutan,” tegas
M. Khairurradi.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com