InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Harga indeks pasar (HIP) bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel kelapa sawit telah diputuskan Pemerintah Pusat mengalami kenaikan sebesar lebih Rp 300 per liter, dari Rp 10.653 menjadi Rp 10.974 per liter.
Harga tersebut, sebagai keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (9/12/2023), tentu saja belum ditambah lagi dengan ongkos angkut.
Lalu, bagaimana formula atau rumus sebenarnya yang telah ditentukan Pemerintah, dalam hal ini Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dalam menentukan harga HIP BBN jenis biodiesel sawit?
HIP BBN Biodiesel Jadi Lebih Mahal, Naik Lebih Rp 300 Per Liter untuk Periode Desember 2023
Berikut ini penjelasan dari Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konversi Emergi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi.
Penentuan BBN diambil dari harga rata-rata minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hasil tender di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) dari mulai periode 25 Oktober sampai 24 November 2023.
Harga CPO rata-rata tersebut adalah dalam satuan per kilogram (Kg) dan ditetapkan dalam mata uang Rupiah (Rp). Dari proses di atas ditetapkan harga rata-rata CPO KPBN sebesar Rp 11.279 per Kg.
BPKP Hitung Kerugian dalam Program PSR KUD Sinar Mulia di Daerah Ini
Selanjutnya HIP diambil berdasarkan harga rata-rata CPO KPBN ditambah USD 85 per ton, dikali 870 Kg per meter kubik (m3) dan ditambah ongkos angkut.
Dan dari formula perhitungan tersebut, tulis Yudo Dwinanda Priaadi, dalam surat resminya, diputuskan HIP BBN biodiesel sawit bilan Desember 2023 sebesar Rp 10.974 ditambah ongkos angkut.(T5)