InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Dari awal pelaksanaan program perrmajaan sawit rakyat (PSR) hingga 15 November 2023, sebanyak 319.521 hektar perkebunan kelapa sawit milik rakyat yang sudah menerima rekomendasi teknis (rekomtek) dari Kementerian Pertanian (Kementan).
“Jumlah rekomtek itu adalah untuk 141.389 pekebun di seluruh wilayah sentra perkebunan kelapa sawit,” kata Ardi Praptono seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Jumat (1/12/2023).
Sebagai informasi, Ardi Praptono adalah Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma pada Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian.
Ditjenbun Kumpulkan Para Produsen Benih Sawit di Jakarta, Ada Apa?
Hal tersebut ia katakan saat digelar monitoring dan evaluasi (Monev) Nasional yang digelar oleh Kementerian Pertanian beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan itu dihadiri oleh para pejabat dari satuan kerja (satker) terkait di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota dan kementerian atau lembaga yang terkait dengan pelaksanaan Program PSR.
Kata Ardi, luas lahan kebun peremajaan yang telah ditumbang chipping seluas 244.056 Ha, yang sudah ditanamani seluas 229.160 Ha, dan yang sudah panen seluas 95.557 Ha.
Di Akhir November 2023, Naik Harga CPO Hasil Tender KPBN. Tapi …!
Menurut Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, monev ini dimaksudkan untuk membangun sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pelaksanaan Program PSR.
Caranya, kata dia. dengan melakukan identifikasi dan kemudian mengoordinasikan pelaksanaan Program PSR di seluruh wilayah program PSR, termasuk dengan melibatkan seluruh kelembagaan pekebun yang sudah diterbitkan rekomtek.
“Perlu kami laporkan bahwa pengawasan ini sudah dilakukan secara periodik setiap dua minggu pada tanggal 1 dan 15 November 2023,” ujar Ardi.
Ardi berharap agar kegiatan monev tersebut mendapatkan dukungan dari semua pihak dan tentunya memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi masyarakat perkebunan kelapa sawit, khususnya bagi pekebun kelapa sawit.(T5)
