InfoSAWIT SUMATERA, PONTIANAK – Sejak diputuskan Pemerintah menjadi penyelenggara pasar fisik atau bursa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) terus berupaya melakukan sosialisasi tentang keberadaan Bursa CPO.
Seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Rabu (29/11/2023), salah satu kota yang menjadi tujuan penyelenggaraan sosialisasi tersebut adalah Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Ada 123 pihak perusahaan kelapa sawit (PKS) di Provinsi Kalbar yang ikut dalam acara sosialisasi tersebut.
Disebutkan kalau sosialisasi itu dilakukan ICDX bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta melibatkan pemerintah daerah (Pemda) setempat.
Sah! ICDX Ditunjuk Bappebti Kelola Bursa CPO, 18 Perusahaan Sawit Bergabung
Yohanes F Silaen, Vice President Bursa CPO ICDX, turut hadir dan menjadi pembicara dalam sosialisasi di Kota Pontianak tersebut.
Ia mengatakan, sosialisasi yang dijalankan ini merupakan langkah strategis ICDX untuk mendorong peningkatan jumlah peserta di bursa CPO.
“Peningkatan jumlah peserta ini menjadi penting, karena pada akhirnya juga akan mendorong pertumbuhan volume transaksi,” ujar Yohanes.
Kata dia, Pontianak dipilih jadi kota tempat sosialisasi karena Provinsi Kalbar memiliki luas lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, dan ini tentunya akan menjadi strategis dalam ekosistem Bursa CPO.
Bursa CPO ICDX Sudah Diresmikan, Jadwal Operasional Direncanakan di Tanggal Ini
Kata Yohanes, para petani serta pabrik pengolahan kelapa sawit tentunya menjadi pemangku kepentingan utama di ekosistem Bursa CPO ini.
“Dan sudah menjadi tugas ICDX untuk memberikan sosialisasi terkait mekanisme perdagangan CPO di Bursa kepada para pemangku kepentingan tersebut,” kata dia.
Yohanes bilang, Provinsi Kalbar memiliki potensi besar dalam industri kelapa sawit nasional.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, terungkap kalau saat ini terdapat lahan seluas 3,4 juta hektar lahan kebun kelapa sawit yang sudah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP).
Ini Harga CPO di Bursa CPO ICDX pada Transaksi Perdana di Periode Akhir Pekan, 20 Oktober 2023
Sementara data dari Badan Pusat Statistik (BPS) meyebutkan, Provinsi Kalbar menempati posisi kedua sebagai provinsi di Indonesia yang memiliki luas kebun sawit terbesar di Indonesia.
Sebagai informasi, BPS pada tahun 2022 menyebutkan luas lahan kebun kelapa sawit di seluruh Indonesia mencapai 14,9 juta hektar.
Yohanes F Silaen menambahkan, di masa depan ICDX akan terus melakukan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di ekosistem Bursa CPO ini ke berbagai daerah yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit.
Ia bilang, sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah untuk pelaksanaan CPO, tentunya ICDX juga memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan program pemerintah untuk pembentukan harga acuan CPO dunia.
“Ini akan terus kami upayakan ke depan, dengan mengajak dan melibatkan semua pemangku kepentingan,” kata Yohanes Silaen.
Ia menambahkan, ICDX akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan jumlah peserta di Bursa CPO.
Sampai dengan saat ini, ungkap Yohanes, sebanyak 27 peserta yang merupakan gabungan penjual dan pembeli.
Jumlah peserta ini, beber Yohanes, mengalami peningkatan dari sebelumnya sebanyak 18 peserta.
“Kami optimis, seiring waktu berjalan jumlah peserta akan mengalami peningkatan,” tegas Yohanes F Silaen.(T5)