InfoSAWIT SUMATERA, KUALA TUNGKAL – Sebanyak 15 perempuan di Desa Lubuk Lawas, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Provinsi Jambi, mendapatkan pelatihan ecoprint pada kain beberapa waktu yang lalu.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (25/11/2023), disebutkan bahwa yang memberikan pelatihan adalah Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML).
Diketahui kalau asosiasi ini merupakan salah satu asosiasi petani sawit yang bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan menjadi anggota Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi).
Pelatihan ecoprint yang dimaksud adalah sebuah teknik pencetakan dengan menggunakan bahan alami atau organik untuk menghasilkan pola pada kain.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 15 perempuan dari dua kelompok, yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) dan organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lubuk Lawas.
Anggota APBML, Susi Wahyuni, memainkan peran penting dalam kegiatan ini sebagai pelatih dan menilai pemberdayaan perempuan merupakan sebuah aspek penting.
Alokasi APBN Terus Berkurang Setiap Tahun, Ini yang Dilakukan Ditjenbun ke Perkebunan
Terutama, kata dia, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan, termasuk di area pedesaan.
Susi Wahyuni menjelaskan, dalam pelatihan itu yang menjadi bahan utama adalah berbagai jenis dedaunan, termasuk yang memiliki kandungan tanin tinggi seperti jati, jarak, dan kayu putih.
“Juga dedaunan yang memiliki kandungan tanin rendah, seperti daun ubi Jepang dan berbagai jenis pakis,” kata Sri Wahyuni.
Melalui pelatihan itu para ibu dari KWT dan PKK akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan potensi desa.
“Desa Lubuk Lawas adalah salah satu desa yang memiliki kekayaan alam hutan dengan keberagaman dedaunan,” ucap Susi.
Susi bilang hal ini merupakan potensi yang bernilai ekonomis jika semua elemen masyarakat desa bisa mengembangkannya.
Terus Merosot dan WD Harga CPO Tender KPBN Periode 24 November 2023
“Dengan adanya dukungan APBML, besar harapan saya, para ibu2 KWT petani swadaya dapat berkarya mengembangkan potensi desa,” kata Susi.
Susi bilang, APBML menyisihkan sebagian dana dari hasil penjualan Kredit RSPO untuk mendukung kegiatan ini.(T5)