InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspek-PIR) Indonesia, H. Setiyono, menyatakan rasa bangga, bahagia, sekaligus terharu.
“Gotong-royong dari segenap anggota, pengurus, bahkan hingga Dewan Pengawas dan Dewan Pembina Aspek-PIR Indonesia, serta dukungan penuh dari BPDPKS membuat program “Petani Sawit Milenial” di nernagai daerah selalu menuai kesuksesan,” kata dia kepada InfoSAWIT SUMATERA, Selasa (21/11/2023).
Ia mencontohkan dua kegiatan terbaru pada awal dan pertengahan bulan November 2023 ini, yaitu berupa diskusi kelompok terpumpun atau focus group discussion (DKT/FGD) “Petani Sawit Milenial”.
Ini Segudang Prestasi Aspek-PIR Aceh yang Mengundang Decak Kagum Petani Sawit Milenial
Pada awal bulan DKT diselenggarakan di Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, dan pada pertengahan bulan diadakan di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
“Pada DKT “Petani Sawit Milenial” di Pematang Siantar, yang menjadi tuan rumah adalah DPD I Aspek-PIR Sumut yang dipimpin oleh Syarifuddin Sirait dan Sofyan Manurung selaku Ketua dan Sekretaris,” kata dia.
“Nah, DKT yang di Kota Meulaboh dilaksanakan oleh DPD I Aspek-PIR Aceh yang dipimpin oleh H. Nasaie dan Samsul Bahri S.Hut selaku Ketua dan Sekretaris,” Setiyono menambahkan.
Regenerasi Petani Sawit dari Orangtua ke Generasi Milenial Jangan Sampai Mandek
Di kedua kota itu, ia bilang DKT “Petani Sawit Milenial” yang didukung badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selalu dipadati para petani sawit milenial dari daerah setempat dan di dari daerah sekitarnya.
Kata Setiyono, kapasitas ruangan yang berkisar 150 kursi malah dipenuhi peserta yang juga aktif bertanya secara kritis.
Termasuk bertanya tentang peran aktif Pemerintah dalam mendukung mereka selaku generasi milenial yang saat ini memilih menjadi petani sawit.
Gen Z Banten Diedukasi BPDPKS dan Aspek-PIR tentang Peluang UKMK Berbasis Sawit
Ia mengungkapkan, kesuksesan yang sama juga terjadi pada DKT “Petani Saeit Milenial” yang digelar di Provinsi Banten, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dan provinsi lain yang menjadi sentra sawit di Indonesia.
“Petani sawit milenial yang di Banten, Sultra, dan daerah lainnya juga bersikap kritis. Tetapi di saat yang sama, para generasi muda itu juga tidak mengeluh atau berpangku tangan saja,” ucap Setiyono.
Ada banyak di antara para generasi milenial tersebut yang mampu menghasilkan karya dari biomassa atau limbah sawit.
Dan hal tersebut, ujar Setiyono, berpotensi menambah pundi-pundi para milenialis, seperti karya membuat gula merah berbahan sawit, lidi sawit, dan lainnya.
Dari perjalanan yang panjang dan melelahkan namun membahagiakan dan sarat prestasi tersebut, Setiyono mengucapkan syukur kepada Sang Khalik dan berterimakasih atas dukungan penuh dari pihak BPDPKS.
“Dan dengan segala kerendahan hati, kami para pengurus di DPP juga sangat berterimakasih kepada para pengurus DPD I Aspek-PIR di berbagai daerah,” ucap Setiyono.
Doa Terkabul, Munas I Aspek-PIR Digelar Secara Musyawarah, Setiyono Lanjutkan Kepemimpinan
Sebab, kata dia, para pengurus Aspek-PIR di berbagai daerah mau mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menyelenggarakan DKT “Petani Sawit Milenial” tersebut.
Pihaknya juga berharap para petani sawit milenial, setelah mengikuti kegiatan yang digelar Aspek-PIR dan BPDPKS, mau tetap sungguh-sungguh menjadi petani sawit milenial yang inovatif.
“Kami berharap para petani sawit milenial tak hanya mampu menjual tandan buah segar (TBS) sawit, tapi juga mampu mengelola biomassa sawit menjadi keuntungan,” tegas Setiyono.(T5)