InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University akan menggelar wotkshop tentang tandan kosong (tankos) dan proses karbonisasi untuk jadi pupuk organik di perkebunan sawit.
Kegiatan yang bertema “Karbonisasi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Pupuk Organik untuk Substitusi Pupuk Kimia pada Perkebunan Kelapa Sawit” itu dikerjasamakan dengan pihak Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Prof Dr Ir Slamet Budijanto M.Agr selaku seorang pakar sekaligus sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University memberikan paparan mengenai hal ini.
IPB dan BPDPKS Bakal Gelar Workshop Karbonisasi Tankos untuk Pupuk Organik Sawit
Dalam sebuah surat resmi yang salinan dalam bentuk PDF diterima InfoSAWIT SUMATERA, Senin (20/11/2023), Slamet membeberkan alasan secara rinci.
Ia mengatakan, pada perkebunan kelapa sawit, ada biaya terbesar yang dibutuhkan agar tanaman sawit tumbuh dengan baik dan subur serta berbuah baik adalah pupuk.
“Biaya pemupukan sekitar 80 persen dari keseluruhan biaya operasional perkebunan tersebut. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut,” kata Slamet.
Paduan yang Tak Sempurna Naikan Harga TBS di Kabupaten Aceh Utara
Ia mengungkapkan, ada salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut.
Yaitu, ucapnya, dengan melakukan substitusi atau mengganti pupuk kimia dengan bahan karbon hasil dari proses karbonisasi tankos kelapa sawit.
Penggunaan karbon dari tankos sawit, kata dia, mampu menurunkan biaya pemupukan di perkebunan kelapa sawit sebesar 20 persen.
“Nah, secara nasional luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2022 adalah sekitar 15,4 juta hektar (Ha) yang mampu menghasilkan tandan kosong kelapa sawit sebesar 47 juta ton,” ucapnya.
Menurutnya, pemanfaatan tankos secara komersial saat ini masih sangat terbatas, di antaranya untuk pupuk kompos, bahan bakar padat dan lainnya.
Proses karbonisasi tankos sawit, ucap Slamet, akan menghasilkan karbon atau arang sebagai produk utama (30 persen) dan vinegar wood atau asap cair (6 persen) dan tar (3 persen) sebagai hasil samping.
Meski Melemah, Harga Palm Kernel Hasil Tender Astra Periode 16-17 November 2023 Tetap Lumayan
“Kandungan hara dan mineral yang terdapat pada karbon atau arang tandan kosong kelapa sawit adalah N, P, K, Mg dan mineral lainnya,” papar Slamet.
“Hara dan mineral ini sangat diperlukan oleh tanaman sawit untuk dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan buah sawit yang sehat dan relative besar,” ucapnya.
Ia mengungkapkan kelebihan pemanfaatan arang tankos sawit sebagai substitusi pupuk kimia dibandingkan kompos.
Perkembangan yang Terjadi pada Industri Oleokimia Jadi Perhatian SBRC IPB dan BPDPKS
“Yakni adalah pada kemampuannya yang sangat cepat dalam menyerap unsur-unsur hara dan mineral tanah,” kata Slamet Budijanto.
Sementara itu, kata dia, vinegar wood dapat dimanfaatkan untuk bahan pengawet produk-produk perikanan, atau menjadi bio desinfektan pada peternakan ayam.
“Sedangkan Tar dapat dimanfaatkan sebagai energy alternatif pada industri yang mampu menurunkan emisi CO2,” tegas Prof Dr Ir Slamet Budijanto M.Agr selaku seorang pakar sekaligus sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University.(T5)