Pemerintah Puji Pelaku Usaha Sawit, Ini Sebabnya!

oleh -1364 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Seluruh pelaku usaha perkebunan kelapa sawit, baik pengusaha maupun petani, mendapatkan pujian dari Pemerintah melalui Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Pujian itu, seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Jumat (17/11/2023), disampaikan oleh Wamentan saat berbicara di kampus Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Duketahui kalau pada saat itu sedang berlangsung acara yang bertemakan “Optimalisasi Lahan Melalui Program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan”.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Harvick sekaligus mengapresiasi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit atas prestasi yang diraih.

Perkebunan Sawit Harus Bisa Sumbang Panen 1 Juta Ton Jagung

Dengan demikian, kata Wamentan, Indonesia saat ini menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di seluruh dunia .

Diketahui kalau areal luasan sawit di seluruh Indonesia mencapai 16,83 juta hektar (Ha) dengan produksi 45,1 juta ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Luas perkebunan sawit itu terdiri dari tiga pemilik, yaitu para petani sawit plasma dan swadaya, kemudian Holding Perkebunan Nusantara, maupun milik perusahaan swasta asing maupun dalam negeri.

Dan diketahui kalau ekspor CPO dan produk turunannya mencapai sekitar 27 juta ton dengan nilai sekitar US$ 28 miliar atau sekitar Rp 456 triliun.

Dua Tahun Terakhir, Minyak Sawit Kuasai Market Share Minyak Nabati Global

Bahkan diketahui pula nilai ekspor CPO dan produk turunannya ini telah melampaui nilai ekspor minyak dan gas bumi atau migas.

“Saya bangga dan berikan apresiasi kepada para pelaku usaha perkebunan kelapa sawit atas prestasi ini,” ucap Wamentan Harvick Hasnul Qolbi.

Bahkan, kata dia, penyerapan tenaga kerja pada perkebunan kelapa sawit atau pun yang terkait dengan industri sawit, mencapai sekitar 16,2 juta orang.

“Jumlah ini terdiri dari 4,2 juta tenaga kerja langsung dan 12 juta tenaga kerja yang tidak langsung atau yang bekerja di ibdustri lain yang menggunakan bahan baku sawit,” kata dia.

Tiongkok Dijadikan Kemendag sebagai Penyebab Naiknya Harga Referensi CPO Periode 16-30 November 2023

Selain itu, Wamentan melihat perkebunan kelapa sawit telah menggantikan bahan bakar fosil sekitar 2,3 juta kiloliter (Kl untuk program energi berkelanjutan.

Tak dapat dipungkiri, ucap Wamentan, kinerja industri kelapa sawit masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan pengembangan kelapa sawit nasional ke depan.

“Tidak hanya terkait produktivitas kelapa sawit, namun kita juga dituntut tetap meningkatkan konsistensi dalam hal kuantitas, kualitas dan kontinuitas,” ujarnya.

Sekaligus, kata dia, dilakukan pemantapan standarisasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang tentunya banyak menjadi sorotan dunia, terutama dalam pemenuhan aspek-aspek keberlanjutan atau sustainability.

Bersumber pada Bursa CPO, Pemerintah Menaikkan Harga Referensi CPO Periode 16-30 November 2023

Serta, ujarnya, upaya-upaya khusus terkait dengan isu legalitas dan perizinan, gangguan usaha dan konflik, peningkatan akses pasar, nilai tambah.

Kemudian, ia menambahkan, yang terkait dengan rantai pasok, saluran distribusi, dan dinamika harga CPO di pasar dunia.

“Hal-hal tersebut tentu dapat mempengaruhi daya saing kelapa sawit kita di dunia internasional,” tegas Wamentan Harvick Hasnul Qolbi.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com