InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Pihak Holding PTPN dan PT PLN (Persero) telah bersepakat memproduksi dan menggunakan listrik ramah lingkungan berbahan tandan kosong (tankos) dan limbah cair sawit atau POME,
Kesepakatan yang dibangun beberapa hari yang lalu itu intinya menegaskan agar PLN memproduksi listrik ramah lingkungan berbahan baku POME dan tankos milik Holding Perkebunan.
Lalu, usai diproduksi, pihak Holding PTPN akan menggunakan listrik ramah lingkungan dari PLN di seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) milik Holding.
Pakai Listrik Ramah Lingkungan, Holding PTPN dan PLN Lakukan Ini
Direktur Produksi dan Pengembangan Holding PTPN III, Mahmudi, dalam keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Kamis (16/11/2023), menyambut gembira kerjasama kedua raksasa BUMN tersebut.
Kata Mahmudi, pemanfaatan POME dan tankos milik Holding PTPN oleh PLN bisa saja diperluas ke limbah sawit lainnya di masa depan.
Limbah lain dimaksud Mahmudi adalah cangkang sawit. Mahmudi mengatakan saat ini sedang diupayakan adanya PLN-isasi sebagai sumber energi listrik di PKS.
Bekerjasama dengan PLN, PTPN V Bisa Berhemat Rp 172,8 Miliar
“Maka excess cangkang sawit ke depannya dapat dikerjasamakan dengan PLN sebagai alternatif subtitusi bahan bakar batu bara,” kata Mahmudi.
Melalui kolaborasi ini, lanjut Mahmudi, PLN akan mendukung keandalan pasokan listrik pabrik PTPN Group melalui program layanan prioritas, guna pemenuhan kelancaran proses pengolahan.
“Dengan adanya kerja sama ini, PLN juga akan menerbitkan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung program Environmental, social, and Governance (ESG) di PTPN Group,” tambahnya.
PLN Pasok Listrik Sebesar 14.265 KVA ke Sebelas PKS Milik PTPN V
Mahmudi juga mengungkapkan bahwa saat ini PTPN III (Persero) sebagai induk holding di klaster perkebunan dan kehutanan, telah menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra.
Kerjasama itu, kata dia, umumnya dalam hal mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas dan biomasa sawit dengan total kapasitas 27 MW.
Energi ini, ungkap Mahmudi, diperoleh dari pemanfaatan sumber energi baru terbarukan berbasis POME dan tankos dari pabrik kelapa sawit.
“Oleh karena itu, harapannya adalah bahwa pembangkit listrik yang ada di PTPN Group dapat terdaftar sebagai pembangkit energi baru terbarukan,” ujar Mahmudi.
Sekadar mengingatkan, dua raksasa BUMN, PT Holding Perkebunan Nusantara atau yang lebih dikenal Holding PTPN bersama PT PLN, sepakat untuk memakai listrik yang ramah lingkungan.
Kesepakatan kedua pihak dituangkan dalam sebuah Nota Kesepemahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang ditandatangani di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Jadi Importir CPO Terbanyak, India Minta Indonesia Seimbangkan Pasar
Yang meneken MoU tersebut adalah
Direktur Produksi dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Mahmudi, bersama Direktur Retail dan Niaga PT PLN, Edi Srimulyanti.
Kesepakatan kedua belah pihak bertujuan untuk meningkatkan penyediaan tenaga listrik ramah lingkungan (renewable energy Certificate) bagi pabrik kelapa sawit (PKS) milik Holding.
Nah, bahan baku listrik ramah lingkungan itu akan diproduksi PLN dengan memanfaatkan bahan baku dari Holding PTPN berupa tankos dan limbah cair sawit atau POME.(T5)