InfoSAWIT SUMATERA, NUSA DUA – Perusahaan skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Jogjakarta yang menjadi mitra Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini bisa dibaca Smart Batik, bisa juga dibaca Sm Art Batik.
Keduanya memiliki makna yang sama namun mendalam. Smart Batik berarti batik nan cerdas, Sm Art Batik bisa berarti smart art batik, atau seni batik yang cerdas.
Dan memang owner perusahaan batik ini pun tampak cerdas. Ternyata seluruh batik yang diproduksi Smart Batik menggunakan malam sawit.
Di Acara IPOC 2023. Ketua Umum GAPKI Sebut Jaga Sawitan dan Peran Pentingnya
Perlu diketahui kalau bahan ini justru lebih ramah lingkungan ketimbang malam parafin yang berbahan baku minyak bumi atau fosil.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (12/11/2023), disebutkan bahwa CEO Sm-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan atau yang akrab disapa Ihsan membawa banyak batik produksi perusahaannya ke Bali pada awal bulan November 2023.
Rupa-rupanya di Pulau Dewata itu sedang berlangsung kegiatan skala internasional, yakni Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 hang diselenggarakan di The Westin Resort and Hotel, Nusa Dua, Denpasar.
Dubes Dupito Simamora Buka Peluang Perkenalkan Batik Sawit di Fiji dan Pasifik
Di booth yang diaediakan, Ihsan
mempromosikan batik tulis malam sawit yang punya kualitas seni yang begitu apik namun ramah lingkungan.
Kata Ihsan, saat ini perusahaan miliknya menggunakan malam sawit untuk memproduksi semua produk batik tulisnya.
Hebatnya lagi, untuk memaksimalkan potensi sawit, pihaknya pun saat ini sedang melakukan riset untuk menggali potensi pewarnaan alami dari komponen tanaman sawit.
Batik Sawit, Ramah Lingkungan Sekaligus Menjaga Kelestarian Budaya
Ihsan juga menggunakan acara IPOC 2023 itu untuk mengenalkan batik sawit produksinya kepada Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono.
Lalu apa sikap Eddy Martono? Tentu saja ia merasa bangga dan menyambut baik apa yang dilakukan Ihsan dengan turut serta menggunakan produk turunan sawit dalam industri batiknya.
Menurut Eddy, apa yang dilakukan Ihsan dapat mendorong lebih kencang proses hilirisasi produk sawit bagi industri di dalam negeri.
“Sekaligus menunjukkan potensi lain dari tanaman kelapa sawit yang dapat digunakan untuk kepentingan berbagai industri lain di luar sawit,” kata dia.
Eddy berharap agar Ihsan terus konsisten untuk mengembangkan industri batik sawit, sekaligus mengenalkan produk batik sawit yang lebih ramah lingkungan.
“Karena Ihsan telah menggunakan malam dari komponen sawit yang dapat mensubstitusi atau mengganti malam berbahan parafin,” kata Eddy Martono.
BPDPKS Manfaatkan Sherpa Terakhir sebelum KTT G20 sebagai Puncak Presiden G20 Indonesia
Ia menegaskan kalau GAPKI juga akan terus mendukung dan mendorong karya-karya anak bangsa yang berkaitan dengan kelapa sawit seperti uang dilakukan oleh CEO Sm-art Batik, Miftahudin Nur Ihsan.(T5)
