InfoSAWIT SUMATERA, MEDAN – Untuk kesekian kali perkebunan sawit rakyat mampu mendongkrak nilai tukar petani (NTP) keseluruhan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk bulan Oktober 2023.
Hal ini bisa disimpulkan berdasarkan paparan secara daring Drs Mifaruddin MSi selaku Statistisi Ahli Utama Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Kabar Baik dari BPS Sumut: Sawit Turut Dongkrak NTP di Bulan September 2023
“NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan,” kata dia
Mifaruddin bilang, NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Pada Oktober 2023, Mifaruddin merinci bahwa NTP Provinsi Sumatera Utara tercatat sebesar 126,79 atau naik 0,46 persen dibandingkan dengan NTP September 2023, yaitu sebesar 126,20.
Menurut BPS, Ekonomi Sumut Menguat di Tahun 2022, Ternyata Ini Penopangnya
“Kenaikan NTP Oktober 2023 disebabkan oleh naiknya NTP dua subsektor,” kata dia.
Dua subsektor itu yakni NTP subsektor tanaman pangan sebesar 0,35 persen dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat, termasuk perkebunan sawit rakyat, sebesar 1,03 persen.
Sementara itu, NTP tiga subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu NTP subsektor hortikultura sebesar 2,56 persen.
Faktor Ini yang Bikin NTP Sumut Naik di Bulan September 2023
Kemudian NTP subsektor peternakan sebesar 0,36 persen, dan NTP subsektor perikanan sebesar 0,13 persen.
Sementara itu, kata dia, nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Sumatera Utara Oktober 2023 sebesar 124,54.
“Ini sama dengan naik sebesar 0,12 persen dibanding NTUP bulan September sebelumnya,” tegas Drs Mifaruddin MSi selaku Statistisi Ahli Utama BPS Sumut. (T5)