InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Dunia kecambah atau benih kelapa sawit nasional semakin meriah dan dahsyat dengan kehadiran 4 varietas baru yang diproduksi dan diluncurkan oleh PT Musim Mas.
Sebagai informasi, perusahaan sawit asal Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini telah menjelma menjadi salah satu perusahaan kelapa sawit terintegrasi dan terbesar di dunia,
Dalam sebuah pernyatan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Minggu (5/11/2023), pihak Musim Mas mengatakan bahwa 3 varietas unggul itu diyakini punya kualitas yang mumpuni.
Musim Mas mengumumkan bahwa 4 varietas kelapa sawit baru itu dikembangkan oleh Tim Genetic Research Centre.
Empat varietas tersebut yaitu kelapa sawit hybrid DxP Musim Mas GS1, DxP Musim Mas GS2, DxP Musim Mas GS3, dan DxP Musim Mas GS4.
Keempat varietas itu telah mendapatkan persetujuan dari Tim Penilai Varietas (TPV) Tanaman Perkebunan.
Proses persetujuan dilakukan melalui Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester II Tahun 2023 yang dilakukan pada akhir bulan Oktober 2023.
Musim Mas, yang memiliki komitmen kuat atas keberlanjutan sangat memahami pentingnya penggunaan bibit kelapa sawit yang berkualitas.
Musim Mas Sediakan Dana Rp 25 Juta untuk Desa untuk Pencegahan Karhutla, Ini Syaratnya!
Riset yang dilakukan sejak tahun 2010 di salah satu perkebunan Musim Mas di Provinsi Riau ini telah memberikan terobosan baru dalam pemuliaan benih kelapa sawit.
TK Lim selaku Director of Strategy and Planning di Grup Musim Mas mengatakan, tanpa mengurangi prosedur yang ketat, tim peneliti Musim Mas menginisiasi accelerated breeding program atau pembiakan yang dipercepat.
Hasilnya, kata TK Lim, menghasilkan empat varietas unggul dalam jangka waktu 12 tahun atau 4 tahun lebih cepat dari prosedur riset pada umumnya.
“Berkat kerjasama dan komitmen tim peneliti Musim Mas, dengan bangga kami umumkan bahwa varietas terbaru Musim Mas telah bisa digunakan,” kata TK Lim.
Khususnya, sambung Lim, setelah mendapatkan persetujuan TPV Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan).
“Dalam penelitian yang dilakukan, fokus utama kami adalah menghasilkan varietas baru yang memiliki nilai total produksi minyak yang tinggi per hektar” tegasTK Lim.(T5)