Ehh, Pakistan Pun Ikut Mengeluh, Berharap Dapat Lebih Banyak CPO dari RI

oleh -725 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, NUSA DUA – Rupa-rupanya sikap Pemerintah Indonesia terkait pembatasan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) melalui kebijakan penerapan domestic market obligation (DM minyak goreng turut dikiritik oleh Pakistan.

Kritik tersebut mengemuka dalam dalam acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 yang berlangsung mulai 1-3 November 2023 di Nusa Dua, Denpasar, Provinsi Bali.


Yang menyampaikan kririkan di acara tersebut, kemarin, adalah Abdul Rasheed Janmohammed, Chief Executive Pakistan Edible Oil Conference (PEOC) dan Westbury Group.

Sering Kelimpungan, India Minta Pemerintah Indonesia Tidak Lagi Mempersulit Ekspor CPO

Kata Raseheed, selain India, Pakistan juga merupakan negara tujuan ekspor utama minyak sawit Indonesia.

Ia bilang Pakistan mengharapkan Pemerintah Indonesia juga mengevaluasi kebijakan ekspor minyak sawit.

“Kebutuhan minyak nabati yang cukup besar dan ketergantungan kami dengan impor yang terjadi membuat kami berharap bahwa Pemerintah Indonesia bisa melihat kembali kebijakan yang dijalankan,” kata Abdul Rasheed Janmohammed.

Terbaik Bosque! Naik Harga CPO KPBN Periode 3 November 2023

Menurutnya, Pakistan akan membeli sawit dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati yang akan meningkat pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024.

“Total konsumsi Pakistan terhadap minyak nabati cukup besar, yaitu 4,5 juta ton dengan produksi lokal sebesar 0,75 ton,” ucap Rasheed.

Ia mengatakan bahwa produksi lokal yang terbilang sedikit itu membuat Pakistan menjadi negara yang membutuhkan impor minyak nabati sebesar 3 juta ton.

Anjlok Harga CPO dan Palm Kernel Mitra Plasma Periode 3-9 November 2023

Kebutuhan ini, ujarnya, masih ditambah lagi dengan kenyataan bahwa Pakistan baru-baru ini memberlakukan larangan produk pangan rekayasa genetika atau GMO.

“Dengan demikian, papar Rasheed, pasokan minyak nabati yang masuk menjadi lebih terbatas.

“Kami harap Indonesia tetap akan membuka keran eskpor kepada Pakistan, sebab produksi minyak nabati kami belum cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik,” ujar Abdul Rasheed.

Tak Capai Target, Segini Realisasi DMO Minyak Goreng Juli 2023

Sebelumnya sikap yang sama disampaikan oleh Dr BV Mehta selaku Direktur Eksekutif The Solvent Extractors’ Association of India (SEA).

Perlu diketahui kalau SEA India merupakan sebuah asosiasi besar bagi para pengusaha pengolahan minyak nabati India.

Dalam kesempatan yang sama Mehta menyebutkan Pemerintah Indonesia telah diminta oleh para pengusaha dari India untuk tidak lagi membuat beragam kebijakan yang akhirnya malah mempersulit proses ekspor CPO.

Sumut yang Membagongkan, Punya Sawit dan DMO Berlebih tapi Minyak Goreng Mulai “Hilang”

Sebab, kata Mehta, sikap Pemerintah Indonesia tersebut justru membuat India kelimpungan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri mereka sendiri.

“Perlu diketahui kalau India merupakan negara tujuan ekspor kalapa sawit Indonesia yang terbesar,” kata Dr Mehta.

“Karena tingginya permintaan akan minyak sawit, diharapkan Pemerintah Indonesia bisa mempermudah ekspor komoditas itu ke India,” tegas Dr BV Mehta, kemarin.(T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com