InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Ternyata ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia mengalami penurunan yang signifikan di bulan Agustus 2023 yang lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Mukti Sarjono, dalam sebuah keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu (29/10/2023).
Artinya, tak hanya di tingkat produksi yang turun, di tingkat ekspor CPO pun mengalami penurunan untuk periode bulan yang sama.
Mukti Sarjono merinci, total ekspor bulan Agustus 2023 mencapai 2.073 ribu ton atau turun sebesar 41 persen dibandingkan ekspor pada bulan Juli 2023 sebesar 3.519 ribu ton.
“Penurunan ekspor ini lebih disebabkan oleh rendahnya produksi dan penyerapan dalam negeri yang tetap naik secara konsisten,” kata Mukti.
Dengan total ekspor tersebut, Mukti bilang diperkirakan nilai ekspor yang dicapai pada Agustus 2023 adalah $ 1.683 juta.
Jumlah ini, kata dia, jauh di bawah nilai ekspor Juli 2023 yang tercatat sebesar $ 2.918 juta.
Kata dia, estimasi stok awal Agustus 2023 adalah 3.128 ribu ton dengan produksi turun 11,5 persen.
Kemudian konsumsi naik 15,9 persen maka stok di akhir Agustus 2023 diperkirakan sekitar 3.244 ribu ton.
Petani Sawit di Kabupaten Kobar Sedang Persiapkan Pabrik CPO Kapasitas 30 Ton Per Jam
Sebelumnya Mukti Sarjono mengatakan bahwa produksi CPO pada Agustus 2023 mencapai 3.855 ribu ton, sedangkan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) mencapai 366 ribu ton.
Dengan demikian, kata Mukti, total produksi adalah 4.221 ribu ton. Ia bilang angka total produksi tersebut lebih rendah 11,5 persen.
Khususnya, kata Mukti, bila dibandingkan produksi CPO pada bulan Juli 2023 sebesar 4.771 ribu ton yang merupakan pergerakan musiman produksi.
Dari IPOS Forum, Apkasindo Perjuangan Sumut Berharap Problem Ini Harus Jadi Prioritas Penyelesaian
Meskipun demikian, Mukti mengatakan secara tahunan atau year on year (YoY) sampai bulan Agustus, terjadi peningkatan produksi sebesar 14,8 persen.(T5)