Dahsyat, Pesawat Garuda Terbang Komersial Jakarta – Solo dan Angkut Lebih 100 Penumpang Pakai Minyak Sawit

oleh -8339 Dilihat

InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Dahsyat, sehari sebelum peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2023, maskapai kebanggan bangsa Indonesia, Garuda, menggunakan minyak sawit atau bioavtur untuk penerbangan rute Jakarta -Solo pulang pergi (PP).

Dilansir laman VOA Indonesia yang dikutip InfoSAWIT SUMATERA, Sabtu, disebutkan bahwa penerbangan itu merupakan penerbangan komersial dan dilakukan pada hari Jumat (27/10/2023).


Dalam penerbangan itu, kata CEO Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, pesawat jenis Boeing 737-800NG mengangkut lebih 100 penumpang dengan jarak sekitar 550 kilometer (Km) untuk penerbangan Jakarta – Solo.

Ia bilang, penerbangan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di dunia.

Proses Panjang dalam Penerapan Bioavtur Sawit ke Dunia Penerbangan

Khususnya dalam mendorong penggunaan bahan bakar nabati atau biofuel secara lebih luas untuk mengurangi impor bahan bakar.

“Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Pertamina, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), dan pihak lain untuk memastikan bahan bakar ini layak secara komersial,” kata Irfan.

Sekadar mengingatkan, maskapai Garuda sendiri sudah melakukan beberapa tes termasuk uji penerbangan bahan bakar baru tersebut awal bulan ini dan uji darat mesin pada Agustus.

Alfian Nasution selaku Direktur Pertamina bilang bahwa bahan bakar jet campuran minyak sawit ini diproduksi oleh Pertamina di kilang Cilacap.

Sukses Diujiterbangkan di Pesawat Garuda Indonesia, Bioavtur Disebut Sebagai Mimpi Besar yang Terwujud

Proses pembuatannya, kata dia, menggunakan teknologi HEFA (hydroprocessed esters and fatty acid) dan terbuat dari minyak inti sawit yang telah dimurnikan dan dihilangkan baunya.

Pertamina, katanya, mengatakan bahan bakar berbahan dasar kelapa sawit mengeluarkan lebih sedikit gas rumah kaca (GRK) bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Dan negara-negara produsen minyak kelapa sawit telah menyerukan agar minyak nabati itu dimasukkan dalam bahan baku produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF).

Pada tahun 2021, kata Alfian, Pertamina berhasil memproduksi SAF jenis 2.0 di unit Cilacap dengan menggunakan teknologi co-processing.

CPO Masih Mahal, Pertamina Mungkin Coba Pakai UCO atau POME untuk Pembuatan Bioavtur

Bioavtur tersebut, kata dia, terbuat dari minyak inti sawit olahan yang telah dimurnikan dan dihilangkan baunya dengan kapasitas produksi 1.350 kiloliter per hari.

Sementara itu, Harris Yahya, Direktur Panas Bumi di Kementerian ESDM mengatakan penggunaan biofuel akan menurunkan efek rumah kaca.

Industri penerbangan, yang merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar, sedang mencari cara untuk mengurangi jejak karbonnya dengan menggunakan bahan bakar alternatif.

Para ahli mengatakan industri ini akan membutuhkan 450 miliar liter SAF per tahun pada 2050, jika bahan bakar tersebut ingin dianggap berkontribusi sekitar 65 persen dalam upaya mitigasi mencapai target net-zero.

Maskapai Ternama Eropa Sepakat Gunakan Bioavtur Minyak Goreng

Namun beberapa negara telah menyampaikan kekhawatirannya mengenai potensi deforestasi dalam produksi minyak sawit dari perkebunan. Uni Eropa telah memberlakukan pembatasan impor terhadap komoditas tersebut.

Pada 2021, Indonesia melakukan uji terbang dengan bahan bakar yang sama pada pesawat buatan Dirgantara Indonesia. Pesawat itu terbang dari kota Bandung, Jawa Barat, menuju ibu kota Jakarta.

Indonesia telah memerintahkan pencampuran biofuel sebesar tiga persen pada bahan bakar jet selambatnya pada 2020, tetapi implementasinya tertunda. (T5)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com