InfoSAWIT SUMATERA, JAKARTA – Pihak TuK Indonesia di tahun 2023 ini mengidentifikasi terdapat 25 kelompok perusahaan besar yang menguasai total lahan perkebunan sawit seluas 3,9 juta hektar (Ha) di Indonesia.
Hal tersebit dikatakan pihak TuK Indonesia berdasarkan keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Jumat (27/10/2023).
TuK Indonesia menyebutkan bahwa data tersebut menunjukkan bahwa dari 3,9 juta Ha lahan perkebunan kelapa sawit, sebagian besar penguasaan lahan dimiliki lima grup korporat besar.
Mereka, kata pihak TuK, disokong oleh pembiayaan besar dari lembaga jasa keuangan, baik nasional maupun internasional.
“Ada perusahaan pembiayaan yang memberikan pinjaman perusahaan atau corpotate loan sebesar 17,5 juta USD atau setara dengan Rp247,9 miluar,” kata pihak TuK.
Selain itu, pihak TuK Indonesia bilang ada dua bank swasta nasional yang memberikan corporate loan ke perusahaan sawit skala raksasa.
Ini Tahun Politik, Hati-hati, Banyak yang Menunggangi Isu Sawit
Bahkan ada pembiayaan asing yang membiayai melalui skema revolving credit facility sebesar 24,6 juta USD pada 2018 atau setara Rp 348,5 milar.
Kemudian, kata pihak TuK, pada tahun-tahun berikutnya, melalui lembaga pembiayaan yang sama masih mendapatkan fasilitas kredit dan investasi.
TuK bilang ini hal yang menarik, karena bahkan sebuah lembaga jasa keuangan penyedia dana pensiun di negara jiran kita mau membiayai sebuah grup perusahaan lainnya.
Perusahaan yang dibiayai itu, kata pihak TuK Indonesia, turut diuntungkan dalam agenda pemutihan hingga sebesar USD 110,1 juta pada tahun 2022 yang senilai dengan Rp.1,7 triliun.
TuK INDONESIA turut mengidentifikasi bahwa beberapa perusahaan sawit yang masuk dalam daftar pemutihan merupakan perusahaan sawit yang berulangkali terlibat dalam kejahatan lingkungan.
“(Kejahatan lingkungan itu -red) berupa kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan titik apinya,” tegas pihak TuK. (T5)