InfoSAWIT SUMATERA, BOGOR – Berbahagialah Indonesia sebagai produsen terbesar di industri sawit global, sebab seluruh elemen nasional memperhatikan berbagai dinamika yang terkait dengan industri sawit.
Salah satu pihak yang dimaksud adalah para cendekiawan yang tergabung dalam Pusat Kajian Gender dan Anak (PKGA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University.
Dari keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Senin (23/10/2023), disebutkan bahwa PKGA IPB telah berhasil membuat inovasi sosial Rumah Sawit.
Penelitian yang dilakukan PKGA IPB ini dibantu dengan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Buku “Mitos Vs Fakta: Industri Minyak Sawit Indonesia” Sukses Bikin Heboh IPB University
Tim peneliti PKGA IPB University terdiri dari Dr Anna Fatchiya selaku ketua tim peneliti, Ir Fredian Tonny Nasdian MS, Ir Julio Adosantoso MS, Mahmudi Siwi SP MSi, Asri Sulistiawati SKPm MSi, dan Kunandar Prasetyo, SP MSi.
Disebutkan bahwa inovasi tersebut telah diluncurkan pada acara IPB Innovation Expo dan Launching Riset Aksi Sosial yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu.
Yang menarik, inovasi sosial ‘Rumah Sawit’ tersebut ternyata telah diterapkan di tiga provinsi sentra perkebunan kelapa sawit, yakni Lampung, Kalimantan Tengah (Kalteng), dan Sumatera Utara (Sumut).
Dr Anna Fatchiya selaku ketua tim peneliti mengatakan, latar belakang riset aksi sosial ini dilakukan karena adanya isu bahwa pembangunan di sektor perkebunan sawit telah meninggalkan kelompok perempuan dan anak.
Mahasiswa IPB Racik Pelepah Sawit Jadi Pakan Ternak di Musim Kemarau
Yaitu, kata dia, dengan tidak terpenuhinya hak-hak mereka di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi atau pekerjaan.
Padahal, ujar Dr Anna, di satu sisi perempuan punya peran penting sebagai pintu masuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (TPB/SDGs).
“Rumah Sawit merupakan tempat layanan terpadu bagi masyarakat sebagai media advokasi, pelatihan, pendidikan, dan kesehatan perempuan dan anak,” kata Dr Anna.
Ia mengatakan, inovasi kelembagaan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat yang tinggal di dalam atau di sekitar perkebunan kelapa sawit.
Libatkan PPKS Medan, Holding PTPN III dan IPB Sediakan Laboratorium Sawit
“Khususnya dalam proses pemberdayaan masyarakat serta pemenuhan hak perempuan dan anak di perkebunan sawit,” ucap Dr Anna.
Dr Anna mengurai, praktik-praktik Rumah Sawit sebagai pusat layanan terpadu telah dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
Kemudian di Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumut, dan di Desa Belawan Mulya Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.
Sawit Sempat Membuat Kontraksi pada Pertumbuhan Kredit Perbankan di Sumut
Dr Anna bilang penerapan model Rumah Sawit di tiga tempat tersebut telah terbukti memberikan dampak positif. Ia menyimpulkan bahwa model ini tentunya dapat dikembangkan di desa-desa lain.(T5)