InfoSAWIT SUMATERA, PEKANBARU – Dua abak Holding Perkebunan Nusantara, yakni PTPN V Riau dan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar), telah menjalin sebuah kolaborasi.
Kedua pihak sepakat untuk mencegah atau meminimalisir losses minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di tingkat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN V yang ada di Sei Garo, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Pencegahan losses itu juga, seperti keterangan resmi yang diperoleh InfoSAWIT SUMATERA, Senin (16/10/2023), dibarengi dengan upaya meningkatkan produksi CPO pada saat proses pengolahan di stasiun digester.
PTPN V dan PT RPN Kembangkan Sistem yang Bisa Cegah Losses CPO di PKS
Pertanyaannya, apakah stasiun digester yang dimaksud dalam riset pihak PTPN V dan PT RPN tersebut?
Kepala Bagian Perencanaan, Sustainability, dan Teknologi Informasi PTPN V, Ifri Handi Lubis, menjelaskan bahwa stasiun digester sendiri merupakan salah satu stasiun yang krusial di pabrik kelapa sawit.
Stasiun ini, kata dia, berfungsi untuk melumatkan buah sawit sehingga memenuhi kondisi atau syarat untuk di-press atau ditekan.
Peneliti PT RPN M Akmal Agustira Puji Pengembangan EBT PTPN V
Karena itu, kata Ifri Handi Lubis, agar digester dapat bekerja secara maksimal, level buah di dalam digester harus dijaga setiap saat.
“Penelitian ini bertujuan untuk mengadopsi sistem level control otomatis pada stasiun digester guna menghasilkan proses produksi minyak kelapa sawit yang efektif dan efisien,” tuturnya.
Ifri Handi Lubis mengatakan, dengan mengamati besarnya daya yang dibutuhkan oleh motor, proses pengaturan level dilakukan dengan mengaplikasikan penggunaan kill-switch.
Khususnya, sambung Ifri Handi Lubis, yang terdapat pada motor dan komponen-komponen lain yang terlibat untuk mengatur banyaknya buah yang keluar dan masuk dari kettle digester.
“Indikator keberhasilan dari percobaan ini diukur dengan parameter delay algoritma, wrong algoritma, losis minyak, dan kualitas biji,” lanjutnya merincikan.
Melalui penelitian ini, dia bilang, diharapkan stasiun digester menjadi lebih optimal yang berefek terhadap peningkatan produktivitas pabrik kelapa sawit.
Total Produksi CPO PTPN V Lebih Setengah Juta Ton, Mayoritas untuk Dalam Negeri
Untuk selanjutnya, ia mengatakan, dengan adanya penelitian ini, di masa mendatang berpotensi untuk dikembangkan menjadi paket teknologi yang dapat dikontrol dari jarak jauh menggunakan perangkat seperti telepon pintar.
“Jika terbukti riset ini efektif untuk menurunkan lossis CPO dan layak secara ekonomis, maka riset ini nantinya akan diterapkan di PKS PTPN Group lainnya,” tegas Ifri Handi Lubis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jarmiko Santosa mengatakan, riset PTPN V dan RPN sudah berlangsung selama hampir setahun terakhir ini.
Bekerjasama dengan PLN, PTPN V Bisa Berhemat Rp 172,8 Miliar
Kolaboraai kedua belah pihak, kata dia, mengangkat tema tentang optimasi pengaturan level mass passed to digester pada stasiun digester.
Jatmiko Santosa menjelaskan bahwa riset tersebut merupakan salah satu riset unggulan Holding Perkebunan yang dilaksanakan oleh PT RPN di PTPN V.
“Riset kami ini diproyeksikan rampung pada bulan depan, atau bulan November 2023,” tambah Jatmiko Santosa.
Pihaknya berharap dapat menghasilkan paket teknologi yang mampu menekan losses atau potensi kehilangan, serta sekaligus meningkatkan produksi CPO pada saat pengolahan di stasiun digester.(T5)